PURWOREJO - Dengan adanya bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan dan penembakan di Mabes Polri oleh teroris, para Kyai Muda NU (Nahdlatul Ulama) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengutuk dan mengecam keras kejadian tersebut.
Kyai Muda NU Kabupaten Purworejo, Naufal Abdillah atau yang akrab disapa Gus Naufal menyampaikan, NU Muda Purworejo, sangat mengutuk keras dan mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh para teroris, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap memiliki perbedaan keyakinan.
"Kejadian bom bunuh diri itu sangat menciderai ketentraman, kedamaian yang selama ini sudah terjalin sangat baik antar umat beragama di indonesia," ucapnya saat di temui di Pondok Pesantren Nahjatul Munadhirin Sindurjan, Purworejo, Kamis (01/04/2021).
Lebih lanjut, Gus Naufal mengatakan, setiap tindakan kekerasan yang mengancam rusaknya hormani sosial tidak bisa dibenarkan, seperti teror dalam bentuk bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri.
"Perbuatan seperti itu harus dikutuk karena kekerasan dan teror bukan ajaran agama. Agama apapun tidak pernah mengajarkan dan membenarkan segala bentuk teror," katanya.
Gus Naufal menambahkan, bagi warga masyrakat khususnya warga nahdhiyin harus menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam bingkai NKRI, karena NKRI sudah harga mati.
"Untuk aparat keamanan harus tegas siapapun yang menganggu stabilitas NKRI harus ditindak secara tegas, dan untuk para muda mudi purworejo supaya berpegang teguh kepada ajaran Syech Hasyim Asy'ari yang telah diajarkan kepada para kyai NU," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Agus Sulistya |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi