SUARA INDONESIA

Trenggalek Masuk Zona Merah, Peningkatan Angka Kasus dan Kematian Jadi Pendorong

Rudi Yuni - 21 July 2021 | 15:07 - Dibaca 1.79k kali
Peristiwa Trenggalek Masuk Zona Merah, Peningkatan Angka Kasus dan Kematian Jadi Pendorong
Perawat saat menangani pasien di teras IGD karena ruangan RSUD mengalami Overload, (Rudi/suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK - Meningkatnya jumlah kasus orang terpapar dan kematian akibat wabah Covid-19 menjadikan Trengggalek masuk zona merah penyebaran Covid-19, Rabu (21/7/2021).

"Benar kita telah masuk zona merah, pendorongnya memang angka kasus meningkat dan angka kematian juga masih tinggi," kata dr. Saeroni Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek.

Lanjut Saeroni, puncak angka kematian tertinggi di Trengggalek mencapai 20 lebih sehari. Ditambah kasus harian yang juga sudah tinggi dan banyak pasien yang datang dalam kondisi sudah parah. 

Pasien diperparah dengan kondisi sudah lemah, sesak panas dan saturasi oksigen dibawah 90. Itu memang banyak terjadi, terbukti ketika masuk RSUD pasien sudah dalam keadaan parah.

"Langkah kita dalam kasus kematian meningkatkan yakni di perbanyak testing, itu dilakukan untuk bisa mengetahui sejak dini," ucapnya.

Menurutnya, jika dilakukan testing maka dalam kurang dari lima hari bisa diketahui ada pasien yang terpapar, sehingga pasien dapat langsung dirawat. Upaya itu akan lebih bagus dalam menangani kasus kematian.

Tapi jika masyarakat tidak mau di testing, akhirnya lebih dari lima hari daya tahan akan menurun, sehingga akan lebih berbahaya bagi si pasien.

"Itu sudah banyak terjadi, terbukti ketika pasien masuk sudah dengan keadaan parah," terangnya.

Ditambahkan dr. Saeroni, dari hasil tracing saat ini virus sudah masuk pada masyarakat, jadi bukan dinamakan klaster lagi, saat ini siapa saja bisa terpapar.

Karena penyebab terbesar virus sudah masuk dimasyarakat, maka testing yang akan tingkatkan lagi di masing-masing wilayah.

"Jadi bukan dinamakan klaster lagi, karena sudah masuk di masyarakat, jadi siapa saja bisa terpapar," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya