CIAMIS – Pasca tragedi yang telah menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung Ciamis pada (15/10/2021), kini Sungai Cileueur Leuwi Ili menjadi salah satu tempat yang menakutkan bagi masyarakat sekitar.
Padahal sebelum adanya tragedi kematian siswa akibat tenggelam tersebut, Sungai Cileueur Leuwi Ili merupakan tempat nyaman bagi para pemancing ikan.
Ramdani selaku Ketua RW 01 Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing mengaku bahwa semenjak adanya peristiwa tenggelam di Leuwi Ili, sampai saat ini belum ada masyarakat yang berani melakukan aktifitas di sungai tersebut,” ujarnya, Jumat (22/10/2021).
“Masyarakat juga masih menunggu hari dimana kondisi tempat tersebut menjadi kembali normal,” ungkapnya.
Ramdani juga mengatakan bahwa masyarakat yang sudah biasa memancing dan ngobeng (menangkap ikan) di Leuwi Ili, saat ini masih menahan aktifitasnya itu.
“ Leuwi Ili merupakan tempat spot ternyaman bagi para pemancing maupun penjala ikan, karena ikan di sungai ini beragam, ada ikan mas, mujaer, nilem, lele bahkan ikan sidat pun ada,” kata Ramdani.
Bahkan kata Ramdani, sungai cileueur juga sering dijadikan wahana berenang bagi anak-anak warga sekitar, dan itu sudah menjadi hal yang biasa bagi warga sekitar.
Sungai cileueur leuwi ili sebetelulnya airnya tidak begitu deras, bahkan cenderung tenang, namun katanya kedalaman sungainya bisa mencapai 4 meter.
“Jadi kedalaman Leuwi Ili ini beragam, palungnya saja bisa mencapai 2 meter, sementara lorong dalamnya itu bisa mencapai 4 meter bahkan lebih,” tutur Ramdani.
Ramdani juga menuturkan bahwa semenjak kejadian meninggalnya 11 siswa akibat tenggelam, warga sekitar sekarang tidak ada yang berani menangkap ikan di Leuwi Ili.
“Biasanya suka ada yang memancing, menjala ikan atau ngaherap, namun sekarang mungkin mereka masih takut.
Sementara untuk menolak gangguan-gangguan hal mistis, sejak Minggu (17/10/2021) warga sekitar mengadakan tawasulan dan doa bersama disekitaran Leuwi Ili selama 7 malam.
Kegiatan tawasulan dan tahlilan itu dilakukan badha maghrib, mereka warga sekitar berbondong-bondong untuk mendoakan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bayu Untoro |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi