SUARA INDONESIA

Aktivis Jember Minta Pengguna Medsos Tidak Melebihkan Informasi

Imam Hairon - 07 December 2022 | 08:12 - Dibaca 1.25k kali
Peristiwa Aktivis Jember Minta Pengguna Medsos Tidak Melebihkan Informasi
Informasi gempa dari BMKG (Foto: Istimewa)

JEMBER - Aktivis Mina Bahari Mohomad Sholeh meminta, pengguna media sosial bijak dan tidak melebihkan informasi.

Hal itu menyusul kejadian gempa yang terjadi di pesisir pantai selatan Jember pada Selasa (26/12/2022) berkekuatan 6,2 magnitudo.

"Saya melihat perkembangan informasi di media sosial terlalu di lebih-lebihkan. Kami yang tinggal di Puger santai saja," ujar Sholeh menjelaskan.

Sholeh menilai, informasi yang beredar khususnya di Facebook banyak yang menyesatkan.

"Contoh ada video rumah rusak hancur. Padahal, kami menduga video itu hanya editan beberapa tahun lalu. Ini sudah tidak benar," bebernya.

Bahkan, sebagain besar warga Puger dan Kencong banyak yang mengaku tidak merasakan guncangan itu.

"Saya turun ke Mojomulyo, tidak ada yang merasa terguncang. Hanya informasi pengguna medsos yang terkesan membuat wah," bebernya, menceritakan.

Maka dari itu, dirinya meminta pengguna media sosial  khususnya di Kabupaten Jember untuk lebih bijak.

"Jangan menambah kepanikan kepada masyarakat. Hari ini, karena tersebarnya informasi tidak benar, warga menjadi tidak tenang," akui Sholeh.

Kendati begitu aktivis pergerakan ini, tetap meminta pemerintah untuk tetap memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Salah satunya bentuk tim mitigasi bencana. Minimal masyarakat tahu, jika bencana datang, apa yang mesti dilakukan dan harus bagaimana," pintanya.

Sholeh kembali mengingatkan, bahwa informasi dari BMKG itu masih disclaimer.

"Parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat. Kecuali telah dianalisis ulang Siesmologist. Itu keterangannya," sebut Sholeh.

Dirinya berharap, masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi oleh informasi tidak benar.

"Kecuali dari dinas terkait, seperti BPBD dan pemerintah langsung. Kalau hanya medsos kadang hanya dikarang," tutupnya.

Sebelumnya Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember Sugeng Prayitno bernada sama.

Dia meminta pengguna media sosial selektif dan tidak mudah termakan informasi hoax.

"Dipastikan dulu, bahwa informasi itu benar. Dari mana sumbernya, kemudian ditanyakan kepada dinas terkait kebenaran informasi itu," paparnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya