SUARA INDONESIA

Warga Tuban Gelar Aksi Tabur Bunga di Puskesmas Kerek, Buntut Tolak Pinjamkan Ambulans

Irqam - 03 October 2023 | 18:10 - Dibaca 3.48k kali
Peristiwa Warga Tuban Gelar Aksi Tabur Bunga di Puskesmas Kerek, Buntut Tolak Pinjamkan Ambulans
Puluhan warga di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban menggelar aksi tabur bunga di depan puskesmas setempat, Selasa (03/10/2023). (Foto: Irqam/Suara Indonesia)

TUBAN, Suaraindonesia.co.id - Puluhan warga di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggelar aksi tabur bunga di depan puskesmas setempat, Selasa (03/10/2023). Aksi tersebut buntut pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans untuk mengantarkan jenazah.

Koordinator lapangan, Rifai mengatakan, aksi nyekar tersebut menjadi puncak kemarahan warga. Ia menilai tabur bunga sebagai simbol matinya pelayanan kesehatan di Tuban, khususnya Kerek.

"Tabur bunga ini bentuk kekecewaan kami bahwa pelayanan kesehatan di Kerek telah meninggal," kata Rifai.

Pria asli Desa Karanglo, Kecamatan Kerek ini menjelaskan, kronologi penolakan sopir ambulan untuk mengantarkan jenazah lintas kecamatan itu, terjadi pada Sabtu 30 September 2023 kemarin sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, diketahui ada salah satu warga asal Kecamatan Merakurak bernama Surip meninggal di warung miliknya yang berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

Kemudian, oleh pihak keluarga, jenazah hendak dimakamkan di wilayah asalnya di Kecamatan Merakurak. Sehingga pihak keluarga berupaya mencari mobil ambulans di puskesmas terdekat.

Tiba di lokasi, ternyata puskesmas sudah tidak ada pelayanan dan sama sekali tidak ada orang. Dari situ, salah satu keluarga menghubungi sopir ambulans melalui handphone.

"Jawaban sopir ambulans itu sangat mengejutkan, di mana ada aturan bahwa ambulans di sini tidak boleh mengantarkan jenazah lintas kecamatan," terang Rifai.

Mendapat jawaban seperti itu, lanjut Rifai, pihak keluarga langsung menghubungi Puskesmas Merakurak, namun saat itu sedang ada perbaikan ambulans. 

"Karena juga tidak bisa. Pihak keluarga langsung menghubungi Puskesmas Montong dan ternyata bisa mengantarkan jenazah," imbuhnya.

Hal senada dikatakan Kastur (52), yang tidak lain adalah suami dari Surip. Dia mengaku kecewa dengan pelayanan Puskesmas Kerek lantaran menolak untuk mengantarkan jenazah istrinya ke Kecamatan Merakurak.

"Iya itu yang membuat saya kecewa, kalau puskesmas lain bisa kenapa Puskesmas Kerek tidak bisa mengantar jenazah lintas kecamatan," ungkap Kastur.

Kastur berharap, pelayanan kesehatan dari Puskesmas Kerek ini bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kerek dr Rika Triyana menyatakan, hingga saat ini Puskesmas Kerek tidak memiliki mobil ambulans khusus jenazah. Ia menyebut hanya memiliki dua unit mobil ambulans, khusus orang sakit dan keliling desa.

"Kalau ambulans jenazah kami tidak ada dan standard puskesmas. Memang ambulans jenazah itu ranahnya rumah sakit," ujar Rika.

Rika menjelaskan sesuai regulasi yang ada, ambulans Puskesmas Kerek hanya untuk pasien rujukan dan pertolongan serius. Walaupun, pihaknya berdalih tetap memberikan bantuan apabila ada warga yang membutuhkan.

"Kami tetap memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, misalkan makamnya jauh dari rumah kami tetap memberikan bantuan. Dengan atas pertimbangan kemanusiaan tetap kami akomodasi," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV