SUARA INDONESIA, JEMBER - Sejumlah warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengeluhkan langkanya gas LPG 3 kilogram di lapangan.
Kelangkaan itu, menurut beberapa sumber, diakui sudah berlangsung 3 hari lamanya.
Seperti yang disampaikan Husnul Yakin salah seorang warga Kecamatan Mayang.
Dirinya mengaku, harus memutar jalan 3 kecamatan hanya untuk mendapatkan gas agar bisa memasak persiapan berbuka.
Namun, apa yang dicari hampir tiap warung dan distributor mengeluhkan stok sangat terbatas.
"Ini sudah 4 kecamatan di sisir mulai kemaren tetap tidak dapat," terang Husnul menjelaskan, Senin (25/03/2024).
Dengan sulitnya gas melon tersebut, dirinya mengaku sangat direpotkan.
"Andai mau dinaikan, silahkan naikan. Tetapi jangan dibuat langka seperti ini," keluhnya.
Pernyataan senada disampaikan salah seorang warga Kecamatan Ledokombo inisial SL.
Dirinya mencurigai, kelangkaan gas subsidi itu, ada oknum yang sengaja menimbun untuk meraup kepentingan pribadi.
"Saya dapat informasi ada salah satu oknum orang perusahaan kue, menyisir sengaja membeli gas melon dengan harga Rp 25.000," terang pria yang enggan menyebutkan nama.
Dirinya meminta, pemerintah bisa bertindak tegas, jika kecurigaan itu terbukti agar segera ditindak.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kelangkaan ini harus segera berakhir. Masyarakat sedang menunaikan puasa, kasihan," harapnya.
Sementara salah seorang pedagang distributor Bapak Hendro mengeluhkan sama.
"Saya biasanya dijatah diatas 50. Sekarang hanya dikasih 10 tabung saja. Katanya, seminggu lagi ada 10 lagi," akui dia.
Sementara Bupati Jember H.Hendy Siswanto saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id menanggapi serius keluhan itu.
"Penjualan meningkat skr jadi gas pun over permintaan," tulisnya menanggapi pertanyaan wartawan.
Kendati begitu, pihaknya masih akan melakukan kroscek ke lapangan untuk melihat langsung kelangkaan itu.
"Oke saya cek ya. Terimakasih informasinya," tutupnya.
Selain Kecamatan Mayang, kelangkaan gas LPG 3 kilogram juga terjadi di Kecamatan Sumberjambe, Kalisat, Sukowono dan Ledokombo. (Fathor Rozi)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi