SUARA INDONESIA

Unjuk Rasa Puluhan Pengusaha Biomasa, Tuntut PLTU Bunton Cilacap Berdayakan Perusahaan Lokal

Satria Galih Saputra - 19 April 2024 | 23:04 - Dibaca 745 kali
Peristiwa Unjuk Rasa Puluhan Pengusaha Biomasa, Tuntut PLTU Bunton Cilacap Berdayakan Perusahaan Lokal
Unjuk rasa puluhan pengusaha biomasa di depan PLTU Bunton, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Puluhan pengusaha Biomasa Lokal Adipala berkumpul di depan PLTU Bunton, Cilacap, Jawa Tengah (Indonesia Power 2), Jumat (19/4/2024). 

Mereka menyuarakan aspirasinya dengan melakukan unjuk rasa. Dalam aksinya, massa menuntut pihak PLTU Bunton, Cilacap agar memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal untuk terlibat dalam memasok biomasa ke PLTU. Biomasa ini diketahui digunakan sebagai bahan bakar alternatif selain Batubara

Sejumlah massa tampak membawa poster berisikan penolakan terhadap perusahaan dari luar daerah yang didatangkan oleh PLN dan dianggap mengadu domba warga lokal. Adapun poster berisikan kecaman terhadap PLTU Bunton, Cilacap akibat konflik yang terjadi di wilayah PLTU.

"Selama 3 tahun kami merasa tidak pernah diberdayakan untuk menyuplai biomasa ke PLTU Bunton, sehingga kami minta agar diberdayakan," ungkap Koordinator Aksi, Rikoco.

Sementara kata Rikoco, bahan biomasa yang dipasok ke PLTU Bunton sendiri berasal dari perusahaan lokal. Disamping itu, massa juga menolak perusahaan-perusahaan pemasok biomasa, namun dari luar Bunton.

Menurut Rikoco, para pengusaha lokal di wilayah Bunton, Kecamatan Adipala mampu menssuplai biomasa tersebut 7000 hingga 8000 ton per bulan tanpa perusahaan yang ditunjuk PLN Energy Primer Inventory (PLN EPI).

"Tapi kalau perusahaannya itu dari luar, sementara pengirimnya dari lokal semua, kita merasa dirugikan, padahal supplier lokal mampu mengerjakan itu, dan kita selama tiga tahun sudah banyak membantu perusahaan-perusahaan yang ditunjuk oleh PLN," ujarnya.

Lebih lanjut, Rikoco menyampaikan, tanpa mendatangkan perusahaan dari luar, perusahaan lokal nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar melalui pemberdayaan apabila dilibatkan.

Sementara Asisten Manajemen Inventory Primer Energy PLTU Bunton, Cilacap Makhfud menegaskan, pihaknya mendukung siapapun yang bekerjasama dalam memasok biomasa. 

"Termasuk pemasok lokal ya asalkan kualitasnya sesuai nilai kalori dan moisturenya. Dan wewenang kami dari PLTU hanyalah sebagai penerima, pengecek kualitas dan pemanfaat Biomassa," katanya.

Sedangkan untuk proses pengadaan dan proses kontrak, kewenangan berada di pihak PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) yang berpusat di Jakarta. "Yang bentuk holding subholding PLN, semua pengadaan bahan bakar termasuk biomassa itu dari PLN EPI," jelas Makhfud.

Ia melanjutkan, untuk proses pengadaan dilakukan melalui lelang terbuka yang dipampang melalui web PLN EPI.

Sementara itu, menanggapi tuntutan para pengusaha Biomasa Lokal Adipala, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan PLN EPI supaya dalam waktu dekat melakukan diskusi. "Jadi nanti berdiskusi mengenai penyerapan aspirasi warga lokal seperti apa. Setahu kami dalam proses lelang kemarin, ada perusahaan warga lokal juga yang menang tender," katanya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV