SUARA INDONESIA, KAMPAR - Seorang suami secara sadis menusuk istrinya sendiri. Tragedi ini sampai bikin heboh warga di Kabupaten Kampar, Riau. Tepatnya di Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kamis (13/6/2024).
Kapolsek Kampar Kiri Hilir Iptu Irwan Fikri mengatakan bahwa pelaku merupakan warga Barak RAPP, KM 60 Kecamatan Segati, Kabupaten Pelalawan.
Pelaku adalah AR (30). Dia nekat menghabisi istrinya sendiri Febeidar Laia (40) dengan cara menusuk bagian perut saat bekerja di Jalan Koridor RAPP KM 60 Desa Rantau Kasih.
"Korban ditusuk di bagian perutnya lebih dari delapan kali. Motifnya karena korban tidak mau membantunya yang sedang bekerja," ujar Irwan dalam keterangan resminya, Jumat (14/6/2024).
Kapolsek mengemukakan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Saya bersama tim mendapat informasi dan menuju lokasi. Tiba di lokasi pelaku langsung diamankan. Saat itu pelaku masih di TKP. Lalu pelaku diinterogasi dan mengakui perbuatannya. Kemudian korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan VER. Dan hingga saat ini korban masih di rumah sakit untuk pemeriksaan lainnya," papar Irwan.
Dari hasil interogasi, kata Irwan, saat itu pelaku bersama istrinya bekerja melakukan penyiraman bibit ekaliptus. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, istrinya istirahat dan keluar dari areal bibit menuju camp.
"Setelah itu pelaku memanggil dan mengatakan tolong bantu aku menyelesaikan nyiram bibit. Lalu korban hanya diam dan kemudian marah-marah kepada pelaku," ucap Kapolsek.
Mendengar istrinya marah-marah, membuat pelaku emosi dan menikam korban menggunakan pisau (badik) yang telah dibawa pelaku dari rumah yang disimpan di dalam jaket yang dipakainya.
"Lalu pelaku menusukan di bagian perut korban beberapa kali sehingga membuat korban meninggal di TKP. Saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek untuk di proses lebih lanjut," jelas Kapolsek. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yudha Pratama |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi