SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Warga Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, digemparkan oleh insiden pembacokan pada Senin (29/7/2024) malam.
Eko, seorang pria setempat, terluka parah setelah diduga dibacok oleh tetangganya dengan pedang. Penyebabnya diduga karena pertengkaran antara anak pelaku dan anak korban.
"Memang benar, sekitar pukul 18.15 WIB, terjadi keributan di dekat masjid," ujar Mansur, warga setempat saat ditemui awak media.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika anak pelaku dan anak korban bertengkar di sekitar rumah pelaku.
"Beruntung kejadian tersebut cepat diketahui oleh warga dan korban segera mendapat pertolongan," ucapnya.
Anak korban kemudian melapor kepada ayahnya, Eko, yang baru pulang kerja. Kemudian Eko, mendatangi rumah pelaku untuk meminta penjelasan, namun terjadi adu mulut.
Ketika suasana memanas, menurut Syaiful, warga setempat mengatakan pelaku bergegas mengambil pedang dari dalam rumah dan membacok tangan kiri Eko hingga nyaris putus.
"Korban menangkis dengan tangan kirinya saat pelaku ingin menyabetkan pedangnya," tegasnya.
Melihat kejadian tersebut, warga setempat yang melihat segera melerai dan menolong korban, yang kemudian dibawa ke RS Pusdik Bhayangkara Porong.
"Namun, informasinya korban Eko dirujuk ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo, karena RS Bhayangkara Porong tidak bisa menerima," ungkap Syaiful.
Usai membacok tetangganya, pelaku saat ini sedang melarikan diri. Namun disisi lain diketahui pelaku merupakan residivis kasus narkoba.
"Korban adalah tetangga saya, kalau anaknya masih SD. Kejadian itu saya ketahui usia pulang kerja," jelas Syaiful.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tanggulangin Ipda Abdul Haris, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sedang memburu pelaku, dan informasi tersebut juga berdasarkan informasi dari warga.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan di TKP. Pelaku yang melarikan diri sedang dilakukan pengejaran," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi