JOMBANG, SUARA INDONESIA - Calon presiden Prabowo Subianto menemui kiai se-wilayah Mataram di Ndalem Kasepuhan Pondok Pesantren Tebuireng di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu (11/11/2023). Pertemuan dilakukan usai berziarah ke Makam Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid Gus Dur.
Pertemuan berlangsung tertutup, dihadiri sekitar 60 kiai pengasuh pesantren dari wilayah Jombang sampai Pacitan. Antara lain, Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas KH Hasib Wahab, Pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dan Pengurus PP Darul Ulum Zahrul Azhar atau Gus Hans.
Hadir juga pengasuh PP Al Azhaar Tulungagung KH Imam Mawardi Ridlwan, Pengsasuh Ponpes Al Ghozali Kediri, Gus Jalal, Pimpinan PP Langitan, Tuban KH Ubaidillah Faqih atau Gus Ubed, serta Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo KH Hasan Mutawakkil 'Alallah.
Prabowo saat ditemui seusai pertemuan menjelaskan, pihaknya menyampaikan beberapa hal terkait pandangan-pandangan tertentu saat pertemuan berlangsung.
"Para kiai, para ulama juga menyampaikan, harapan-harapan dan pesan-pesannya," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan, pembicaraan dirinya dengan para kiai berkaitan dengan hal-hal yang baik dan bertujuan untuk membangun Indonesia ke depan.
"Pembicaraan yang baik-baik untuk memperjuangkan umat, memperjuangkan rakyat miskin, memperjuangkan Indonesia yang mandiri, yang sejuk dan damai," ungkapnya.
Sementara Kiai Mutawakkil Allallah saat ditemui mengatakan, para kiai datang untuk mendengar paparan dari Capres Prabowo. Ia mengaku merasa cocok dan tertarik untuk mendukung Prabowo menjadi presiden RI.
"Kami tertarik karena mempunyai visi misi yang sama untuk kemajuan Indonesia, bagaimana supaya apa yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini, menjadi bangsa yang adil, sejahtera," ujarnya.
Setelah berkunjung ke Ponpes Tebuireng Jombang, rombongan Capres Prabowo Subianto kemudian melakukan kunjungan ke pondok pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi