JOMBANG, suaraindonesia.co.id - Arkeolog BPK Jatim Wilayah XI temukan 3 fragmen bata kuncian jumlahnya tidak begitu banyak dan tidak utuh lagi di Situs Pandegong, Jombang, Senin sore (05/06/2023).
Meskipun hanya ditemukan tidak banyak dengan kondisi tak utuh namun temuan itu menguatkan dugaan jika ada faktor pengerusakan alias vandalisme secara masif.
"Ada temuan bata profil dan kuncian sebanyak tiga buah. Temuan itu sudah makin menguatkan bahwa situs ini sudah mengalami kerusakan akibat vandalisme di masa lalu," ungkap Arkeolog BPK Jatim, Albertus Agung Vidi Susanto.
Vidi mengatakan, ketiga bata kuncian itu dalam fungsinya digunakan untuk mengunci antar penyusun struktur bata. Pada saat ditemukan tim, kondisinya berada jauh dari candi utama. Ia menduga, perpindahan itu karena pengerusakan faktor manusia zaman lampau.
"Temuan tersebut, menambah kekuatan keyakinan kita model vandalisme yang menjadikan candi Pandegong ini rusak," ujarnya.
Vidi menjelaskan, dari ketiga benda tersebut, seluruhnya kondisi tak utuh. Bata kuncian pertama memiliki panjang tak sama. Ada yang 20 x 10 cm, ada yang 30 x 10 cm.
Soal temuan, itu Vidi juga belum bisa memastikan berapa harusnya jumlah bata pengunci di Situs Pandegong.
”Kalau jumlah pastinya kami tidak tahu, sebab untuk menentuikan detail perlu kajian kelayakan pemugaran. Sehingga bisa muncul volume bata dan perkiraan kerusakannya,’’ bebernya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi