SUARA INDONESIA

Kodim 0715/Kendal Ajak Media Untuk Bersinergi Tanpa Batas

- 19 February 2021 | 13:02 - Dibaca 982 kali
TNI/Polri Kodim 0715/Kendal Ajak Media Untuk Bersinergi Tanpa Batas
Dandim Kendal/0715, Letkol Inf Iman Widhiarto, saat memberikan sambuatan dalam acara Coffe Morning bersama Wartawan Kendal

KENDAL - Komando Distrik Militer (KODIM) Kendal/0715,mengajak para wartawan di Kabupaten Kendal Jawa Tengah untuk terus bersinergi dan tetap menjalin kemitraan dalam meyampaikan informasi.

Kemitraan itu di awali dengan mengajak Coffe Morning, yang dilaksanakan di Aula Kodim Kendal/0715 yang diikuti oleh beberapa wartawan baik dari media cetak, online, maupun elektronik, Juma (19/02/2021).

Komando Distrik Militer (Dandim) Letkol Inf Iman Widhiarto mengatakan bahwa, peran media dalam menyampaikan informasi ke masyarakat sangatlah penting, karena media dalam menyampaikan informasi itu berdasarkan sumber yang jelas dan akurat.

“Saya berharap peran media tidak hanya memberikan informasi saja, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat. Mari kita jalin hubungan kemitraan yang baik dan harmonis bersama-sama,” kata iman.

Ia juga berharap, wartawan dalam menyajikan informasi tetap sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ), memenuhi 5W1H, dan sesuai fakta yang ada dilapangan.

“Harapan kita, antara TNI dan insan pers terus bersinergi tanpa batas, sehingga kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dengan penuh keharmonisan dan kekeluargaan,” harapnya.

Sementara itu, Uji Roban dari media Elektronik mengatakan, wartawan dalam bekerja harus profesional, dan tetap menjaga marwah sebagai seorang jurnalistik. Selain itu, media dalam Menyajikan berita harus bener-benar akurat dan faktual.

“Wartawan juga harus tetap menjaga marwahnya sebagai Seorang jurnalis. Ditengah menjamurna media saat ini, bisa tidak wartawan menjaga profesionalisme kerja. Disitulah tantangan besar bagi awak media ditengah keterbatasan,” papar Uji.

Menurut Uji, media itu bagai pisau bermata dua, jika tidak bisa mengunakannya maka media akan menggiring oponi sesat.

“Jangan sampai media dalam menyampaikan informasi-informasi yang dikemas dalam berita malah mengiring opini yang mengarah kesesatan. Kalau dulu itu istilahnya disebut distorsi, kalau sekarang istilahnya dikenal dengan hoax,” pungkas Uji. (Zamroni).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV