BLITAR - Usai salah satu wahana di wisata edukasi Kampung Coklat yang berada di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar terbakar pada Rabu (26/04/2023) dini hari. Pihak pengelola memutuskan untuk tetap membuka wisata edukasi Kampung Coklat dan masyarakat umum tetap bisa mengunjungi wisata yang terkenal di Kabupaten Blitar ini.
Pemilik wisata edukasi Kampung Coklat Blitar Kholid Mustofa mengatakan, kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/04/2023) tidak berdampak besar terhadap seluruh wahana. Artinya, bagian atau wahana yang terbakar hanya 5 persen dari total keseluruhan wahana di Kampung Coklat. Pengunjung tetap bisa mengunjungi dan menikmati semua wahana, terkecuali di ruang cooking class.
Pihak pengelola tetap membuka dua pintu yang bisa dimasuki oleh masyarakat umum. Dirinya memastikan wisata edukasi Kampung Coklat tetap aman dikunjungi oleh masyarakat.
"Bagian yang terbakar itu hanya 5 persen dari keseluruhan bangunan. Kami memutuskan, wisata Kampung Coklat tetap kami buka untuk masyarakat umum dan kami pastikan aman," kata dia, Rabu (26/04/2023).
Ia juga menyampaikan, bagian yang terbakar yaitu cooking class dan sebagain tempat produksi coklat ini memiliki luas 24 meter persegi. Saat ini, untuk sementara waktu tidak bisa dinikmati oleh pengunjung. Selain itu, kegiatan produksi coklat juga masih terganggu, meski begitu pihak pengelola memastikan masih memiliki stok yang cukup untuk dijual kepada wisatawan.
Kholid memastikan, pihaknya segera melakukan pembersihan dan perbaikan. Sehingga, tempat cooking class dan sebagian tempat produksi coklat bisa segera digunakan kembali.
"Akibat kejadian ini proses produksi coklat sedikit terganggu. Karena lokasi cooking class dan sebagian ruang produksi coklat terbakar, dan untuk sementara waktu belum bisa dinikmati pengunjung. Tapi kalau soal stok masih mencukupi untuk dijual kepada wisatawan," ujar dia.
Lebih lanjut Kholid menambahkan, dugaan sementara penyebab dari kebakaran yang melanda salah satu wahana di wisata edukasi Kampung Coklat diakibatkan konsleting listrik, tepatnya ada magicom yang lupa dicabut.
Dugaan ini dikuatkan dari keterangan sejumlah saksi, yang melihat api terlihat dari bawah meja di ruangan cooking class dan selama ini magicom tersebut diletakkan dibawah meja.
Magicom itu digunakan untuk melelehkan coklat, diduga karyawan lupa mencabut kabel magicom yang sudah digunakan sejak pagi dan pada akhirnya membakar seluruh ruangan di cooking class.
Ia menambahkan, , dari keseluruhan atau total bangunan wisata edukasi Kampung Coklat, yang terbakar sebanyak 5 persen. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Arik Susanto |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi