SUARA INDONESIA, TRENGGALEK - Tempat usaha di sisi jalur lintas selatan (JLS) lot enam menjamur. Kejadian itu dikhawatirkan dapat mengganggu keindahan dan kenyamanan di lokasi atau spot wisata.
Menanggapi hal itu, Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin mengaku mengeluh. Namun pihaknya tidak melarang masyarakat atau Perhutani membangun kerjasama usaha, namun bila tempat usaha.
"Kalau tidak di tata dengan rapi tempat usaha dapat menutup keindahan JLS itu sendiri. Padahal kekuatan dan daya tarik dari jalan ini adalah pemandangan pantai, teluk atau bahkan hutan yang berada disisi selatan jalan," ujar Bupati Senin (27/11/2023).
"Kalau di jalur JLS saya sudah bilang ke perhutani jangan sampai view ke pantai itu jangan tertutup," imbuh Gus Ipin sapaan Bupati Trenggalek ini.
Gus Ipin juga menerangkan kalau harus membuka kerjasama yang ada di sepanjang jalan, harus berada di sisi utaranya jalan. Jangan di sisi selatan yang menghadap ke pantai.
"Alasannya, karena yang bikin mahal bukan jalannya. Kalau jalan yang lurus seperti itu saja banyak, seperti jalan tol. Tapi yang jalannya lurus, kemudian ada pemandangan teluk, pemandangan pantai," kata Bupati.
"Bahkan ada pemandangan hutan di kawasan selatan jawa ini sangat jarang. Salah satunya ya di lot enam," lanjutnya.
Bahkan menurut Gus Ipin di dalam jalur tersebut ada Million Dolar View. "Dengan begitu maka selanjutnya akan berbicara dulu dengan perhutani. Jadi kebijakannya Perhutani seperti apa dan harapannya kebijakannya bisa sama antara perhutani dan misi pemerintah daerah," pungkas Bupati. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi