SUARA INDONESIA, JEMBER- Puncak musim kemarau tahun ini, mulai berdampak terhadap ketersediaan air bersih. Imbasnya, sejumlah permukiman di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami kekeringan.
Menindaklanjuti hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mulai melakukan droping air bersih ke sejumlah titik, Rabu (28/8/2024). Setidaknya ada tiga lokasi yang mendapat pasokan air bersih itu. Satu desa di Kecamatan Rambipuji dan dua desa di Kecamatan Pakusari.
Informasi dari Pusdalops BPBD Jember, krisis air bersih itu menimpa warga di Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Meliputi RT 005/RW 012 dengan 39 kepala keluarga (KK) dan 199 jiwa, serta RT 006/RW 012 dengan 35 KK dan 208 jiwa. Total 74 KK dan 407 jiwa.
Dilanjutkan ke dua desa di Kecamatan Pakusari. Yakni Dusun Krajan, Desa Kertosari di RT 002/RW 005 dengan 30 KK, dan RT 002/RW 013 Dusun Bunder, Desa Sumberpinang, dengan sekitar 30 KK dan RT 003/RW 013 dengan 50 KK. Total warga yang mendapat suplai air bersih di desa ini, sekitar 80 KK.
“Distribusi ini dilakukan berdasarkan SK Bupati Jember Nomor 188.45/277/1.12/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan,” terang Widodo Julianto, Kepala BPBD Jember, melalui rilis tertulis yang diterima Suaraindonesia.co.id.
Menurutnya, krisis air bersih ini merupakan dampak musim kemarau yang menyebabkan kekeringan parah. Oleh karena itu, kata dia, distribusi air bersih menjadi sangat penting untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air.
“Pada tahap pertama, sebanyak 5.000 liter air bersih disalurkan untuk Desa Kaliwining. Kami mengimbau agar warga menghemat penggunaan air bersih tersebut,” pungkasnya. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi