BANYUWANGI - Memperbanyak tadarus Al-Qur'an ialah salah satu ibadah Ramadan yang memiliki keutamaan besar. Di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, tradisi tadarus Al-Qur'an dilakukan dengan cara unik karena menggunakan Al-Qur'an raksasa.
Ibadah rutin tadarus Al-Qur'an raksasa di Masjid Agung Baiturrahman selama Ramadan ini sudah menapak tahun ke-13 nya. Terhitung semenjak Al-Qur'an raksasa tersebut diwakafkan kepada Masjid Agung Baiturrahman pada tahun 2010.
Sekretaris Umum Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Iwan Aziez Siswanto mengatakan, tidak ada yang membedakan dengan tadarus pada umumnya. Hanya saja perbedaan ukuran Al-Qur'an yang dibaca.
Namun, tidak banyak masyarakat yang diizinkan untuk membaca Al-Qur'an raksasa ini, lantaran meskipun dengan ukuran teks atau huruf sebesar 100 cm x 165 cm banyak jemaah yang masih kesusahan.
"Disamping sudah mahir dalam Makhraj dan Tajwid, juga lantang suaranya, jadi tidak semua orang bisa membaca tapi semua bisa menyimak," katanya, Selasa (28/4/2023).
Seperti tadarus-tadarus pada umumnya, tadarus dengan Al-Qur'an sebesar 1,5 x 2 meter ini dilantunkan pula setelah menunaikan ibadah Sholat Tarawih. Untuk pembaca Al-Qur'an seberat kurang lebih 4 Kwintal ini dilantukan oleh 7 Qori yang salah satunya juga seorang Kufat atau Hafidz Al-Qur'an.
"Jadi dari 7 qori Al-Qur'an Raksasa ini, 1 qori ngaji, 2 qori penggeblat atau bagian membalikkan halaman Al-Qur'an supaya tidak robek dan qori sisanya nyimak dengan tenang," tukas Iwan.
Iwan juga menambahkan jika setiap malamnya para Qori ini bisa menyelesaikan bacaan Al-Qur'an hingga 3 Juz, yang bahkan selesai tidak sampai tengah malam.
"Terkadang selama bulan Ramadan para Qori bisa mengkhatamkan Al-Qur'an tersebut sebanyak 2 kali," imbuhnya.
Selama ini, tadarus Al-Qur'an raksasa di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi dilaksanakan pada 1 hingga 27 Ramadan saja karena bertepatan dengan secara resminya Al-Qur'an raksasa ini diwakafkan kepada Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi yaitu 27 Ramadan 1431 Hijriyah atau Ahad, 5 September 2010.
Sejarah Al Qur'an Raksasa
Al-Qur'an Raksasa ini ditulis tangan oleh Drs. H. Abdul Karim, yang bertempat tinggal di Dusun Kebunrejo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, yang merupakan salah seorang pensiunan Gura Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Genteng.
Al-Qur'an Raksasa yang berada di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi ini menjadi karya Al-Qur'an raksasanya ketiganya karena memang kecintaanya kepada seni Kaligrafi. Ditulis pada Senin, 1 Februari 2010 dengan menghabiskan sebanyak 32 doz Spidol dengan 40 doz tinta Sementara untuk kertas didatangkan khusus dari Negeri Sakura Jepang.
Kurang lebih Mushaf raksasa tersebut dikerjakan selama 6 bulan. Dan selesai pada, Kamis, 26 Agustus 2010, dengan menghabiskan total anggaran dari Pemerintah Banyuwangi sebesar Rp 183.850.000. Yang selanjutnya diberikan kepada Masjid Agung Baiturrahman pada 27 Ramadan 1431 Hijriyah atau Ahad, 5 September 2010.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi