SUARA INDONESIA

Jelang Nataru Harga Cabai di Jombang Tembus 80 Ribu

Gono Dwi Santoso - 15 December 2021 | 07:12 - Dibaca 1.82k kali
Ekbis Jelang Nataru Harga Cabai di Jombang Tembus 80 Ribu
Harga Cabai di salah satu kios di pasar Mojoagung Jombang, naik drastis per kilogram 80 ribu rupiah, Selasa (14/12/2021).

 

JOMBANG - Menjelang libur natal dan tahun tahun 2021, sejumlah harga cabai di sejumlah pasar di Jombang mengalami kenaikan salah satunya di pasar Mojoagung Jombang ,harga cabai semula Rp 60 ribu, sekarang harga kisaran Rp 80 ribu rupiah di pasar Mojoagung Jombang,Jawa timur, Selasa (14/12/2021).

Kenaikan harga cabai tersebut membuat omzet para pedagang di pasar Mojoagung merosot tajam hampir 80 persen omzetnya turun .Salah satunya di keluhkan oleh Surayati (56) pedagang di pasar Mojoagung mengeluh kan dampak dari kenaikan harga cabai tersebut.

Suryati menjelaskan ,untuk harga cabai di kiosnya ," kemarin masih dikisaran Rp 60 ribu sekarang sudah tembus Rp 80 ribu. Selain cabe harga merica juga naik signifikan semula Rp 60 ribu sekarang Rp 95 ribu , paparnya.

Suryati, selaku pedagang di pasar Mojoagung berharap, kepada pemerintah kabupaten Jombang,untuk bisa segera menstabilkan harga cabai .Semoga harga bisa kembali lagi normal kembali , pungkasnya.

Ditemui terpisah di ruang kerjanya ,Kadis Disperindag Kabupaten Jombang ,Hari Oetomo menjelaskan, terkait kenaikan harga cabai, kita selalu memantau secara rutin harga cabai yang ada di 13 di pasar daerah, terangnya.

"Memang dalam kondisi menjelang nataru seperti ini,harga mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan banyak sekali di keluhkan baik penjual maupun pembeli, "tambahnya.

Hari Oetomo menambahkan, pantauan dua hari terakhir ini, di berbagai pasar di Jombang mulai ada kenaikan .Harga cabai semula harga dikisaran Rp 60 ribu/kg, sekarang harga cabai sudah tembus dikisaran 80 ribu kg. disemua pasar mengalami kenaikan yang sama, tambahnya.

Terkait kenaikan cabai tersebut Hari Oetomo menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya , bisa juga terkait suplai pasokan dari distribusi cabai, petani banyak yang gagal panen karena curah hujan tinggi, serangan hama, dan salah satunya permintaan banyak menjelang nataru, terangnya.

"Banyak yang membutuhkan cabai di pasar jadi masyarakat rebutan, sehingga pasokan yang ada di pasar berkurang dan harga mengalami kenaikan dikarenakan kurangnya pasokan cabai," imbuhnya.

Hari menambahkan, langkah langkah dari Disperindag Jombang akan selalu melakukan monitoring, serta koordinasi dengan pihak terkait,kami yakin tidak lama kenaikan ini selesai tahun 2021 kondisi akan stabil kembali, pungkasnya.

 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya