SUARA INDONESIA

DKUPP dan TPID Kabupaten Probolinggo Pantau Fluktuasi Harga Beras

Lutfi Hidayat - 26 January 2023 | 13:01 - Dibaca 1.42k kali
Ekbis DKUPP dan TPID Kabupaten Probolinggo Pantau Fluktuasi Harga Beras
Kepala DKUPP Anung Widiarto, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yahyadi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Probolinggo pantau harga beras di Pasar Tradisional Kecamatan Dringu

PROBOLINGGO - Kenaikan harga beras premium dan medium terjadi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur sepekan terakhir.

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) langsung turun lapangan memantau fluktuasi harga beras.

Pantauan harga beras salah satunya dilakukan di Pasar Dringu. DKUPP bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Dinas Ketahanan Pangan, Bulog dan aparat hukum setempat meninjau harga beras hingga ke lapak-lapak pedagang pasar.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, menyampaikan hasil pantauan fluktuasi harga beras diketahui terjadi kenaikan.

"Tadi kita ke berbagai toko, ternyata (harga) yang tinggi itu beras premium. Tadi berkisar ada 11.700, 11.800 sampai 12.000 rupiah. Untuk beras medium Insya'allah masih batas stabil," ungkap Anung, Kamis (26/01/2023).

Kenaikan cukup signifikan terjadi pada beras jenis premium yang berkisar antara Rp.700 - Rp.1.200 per-Kg. Sedangkan untuk harga beras medium terjadi kenaikan Rp.100 per-Kg.

Kenaikan harga disebabkan faktor cuaca musim penghujan dan belum masuk masa panen raya, sehingga pasokan beras kualitas premium tidak maksimal karena hasil panen petani rusak.

"Hasil konsultasi dengan petani, kemarin karena musim hujan ini hasil (panen-red) untuk beras premium berkurang. Jadi banyak beras yang pecah-pecah, kualitas di bawahnya. Namun untuk stok beras maupun padi masih aman," beber Anung.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Dringu, Erli Kustiwati mengakui jika ada kenaikan harga beras medium dan premium. 

Meski pun harganya berada di atas harga eceran tertinggi (HET), namun pedagang tak dapat serta merta menurunkan harga jual karena disuaikan dengan harga kulak.

"Yang medium mantap 10.100 rupiah di saya, naik memang antara 100 sampai 200 rupiah perkilogram. HET sebenarnya berapa harga medium saya gak tahu, cuma ya kulak naik 100 ya saya naikkan 100 rupiah," terang Erli.

Pihak DKUPP, TPID dan Bulog Probolinggo menjamin stok beras aman hingga akhir Maret atau awal April 2023 mendatang. Hal itu berdasarkan pada masa-masa itu masuk musim panen raya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV