SUARA INDONESIA

Produk UMKM Salad Buah Binaan BRI Denpasar Tembus Jaringan Supermarket

Muhammad Nurul Yaqin - 26 May 2023 | 13:05 - Dibaca 1.58k kali
Ekbis Produk UMKM Salad Buah Binaan BRI Denpasar Tembus Jaringan Supermarket
Oktaviani (28) didampingi salah satu karyawannya menunjukkan produk bisnis rumahan yang berhasil menembus pasar modern di Denpasar, Bali. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

DENPASAR - Berawal dari kecintaannya dalam bidang kuliner, Oktaviani (28) berhasil mendirikan bisnis salad buah, cendol hingga cheese milk yang diberi nama 'Extoberry'.

Berkat kegemarannya tersebut, bisnis rumahan yang berada di Jalan Sekar Tunjung, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, itu tidak disangka menghasilkan cuan berlimpah dan membuat nama bisnisnya dikenal di beberapa jaringan supermarket di Bali.

Oktaviani bercerita jika telah berkecimpung dalam bisnis salad buah sejak 2019 silam. Kala itu dirinya masih menempuh pendidikan sarjana di salah satu perguruan tinggi ternama di Bali. Dalam menjalankan usahanya tersebut, Oktaviani dibantu sang suami Rae Dharma (28).

Karena dituntut untuk mandiri, Oktaviani berpikir untuk mendirikan usaha yang mudah. Namun digemari banyak orang. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba buka usaha salad buah.

"Saya memang pencinta salad buah. Beberapa kali beli salad buah, tapi kurang pas gitu rasanya. Setelah itu saya coba-coba resep dan akhirnya ketemu resep yang cocok," ujarnya saat ditemui Suara Indonesia, Jumat (26/5/2023).

Berkat kepiawaian tangannya, salah satu pelaku UMKM binaan BRI Denpasar ini berhasil menciptakan produk salad buah yang lezat dengan tampilan menarik.

Jangkauan pasar awal, Oktaviani mencoba menjual produknya ke teman kuliah. Ternyata respon pembeli sangat menggembirakan. Secara perlahan, salad buah miliknya banjir pesanan dan kewalahan memenuhi kebutuhan pasar.

"Di tahun 2019 itu, kita langsung mencoba masuk ke ekspansi supermarket. Kebetulan saya sering belanja ke supermarket dan banyak orang yang nitip produk. Dari situ kita coba cari tahu dan menemukan peluang," ucapnya.

Untuk mencukupi kebutuhan pasar yang lebih luas, Oktaviani mengaku terkendala modal. Kemudian, ia memutuskan untuk meminjam permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI senilai Rp 50 juta.

Dari modal itu, ia dijadikan untuk menunjang bisnisnya. Seperti membeli mesin pendingin, termasuk bahan-bahan penunjang diantaranya cup, stiker, meja stainless dan buah-buahan segar.

Berkat suntikan modal dari BRI, bisnis salad buah milik Oktaviani kian moncer. Kini, sudah ada lima jaringan supermarket yang berhasil ditembus. Diantaranya Tiara Dewata Sanglah, Tukad Yeh Aya, Papaya Fresh Gallery Kuta, Plaza Renon, dan Bintang Supermarket.

"Dari situ omzet saya perlahan meningkat setiap bulannya. Awalnya Rp 10-15 juta, sekarang sudah menyentuh Rp 30-Rp 40 juta. Saya sangat berterima kasih kepada BRI yang telah memberikan kemudahan pinjaman permodalan," ungkap Oktaviani.

Oktaviani membeberkan, beberapa produk yang dihasilkan sampai bersaing di tingkat ritel supermarket karena dirinya selalu menekankan pada kualitas premium dan tingkat higienitas.

"Bahkan sampai sekarang, saya sendiri yang memilih buah di pasar. Bukan buah yang sudah dibungkus kardus. Tapi satu persatu dilihat, mana yang bagus dan fresh itu kita ambil. Jadi kualitas produk betul-betul saya jaga," tegasnya.

Jangkauan pasar yang semakin luas membuat Oktaviani harus merekrut beberapa karyawan. Saat ini, ia mempekerjakan dua orang di usaha rumahannya untuk membantu memenuhi kebutuhan pasar. Dalam sehari, dirinya mampu memproduksi sekitar 200 produk.

"Produk tersebut langsung disuplai ke beberapa supermarket yang telah bekerjasama dengan kami. Bagian yang mengantar barang itu suami saya," tuturnya.

Keberhasilan usaha salad buah yang dirintis tak lantas membuat Oktaviani berdiam diri. Ia terus berinovasi untuk membuat produk baru. Saat pandemi Covid-19, pendapatan bisnisnya mengalami kemerosotan tajam. Supermarket saat itu bahkan sempat tutup, karena pembatasan sosial.

Akhirnya ia memutuskan untuk memasarkan secara digital melalui platform media sosial instagram dan GoFood, sambil lalu menunggu situasi kembali normal. 

"Saat pandemi saya juga membuat produk baru seperti cendol sehat, cheese milk, dan susu kurma. Karena trend saat pandemi adalah minuman yang sehat. Ternyata respon masyarakat juga baik. Bahkan penjualannya bisa menyaingi salad buah," cetusnya.

Berkat inovasinya itu, pendapatan Oktaviani perlahan kembali stabil. Ia pun mengaku bersyukur atas apa yang telah ia raih saat ini. Dari awalnya tinggal di kos dan kontrakan, sekarang dirinya mampu membeli rumah sendiri dan mobil pribadi.

"Dari situ saya dan suami bisa merubah perekonomian keluarga. Apalagi sekarang sudah dikaruniai dua anak. Dimana pengeluaran akan semakin bertambah," imbuhnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten mengatakan, perseroan terus berupaya mengantarkan UMKM naik kelas melalui dukungan dan pendampingan agar mampu meningkatkan levelnya, salah satunya menembus pasar modern.

Produk salad buah yang dikembangkan Oktaviani, merupakan salah satu UMKM binaan BRI yang sudah melangkah maju dengan memasuki pasar modern di jaringan gerai supermarket.

"Kami turut bangga, tentunya produk ini telah melalui proses kurasi ketat dan selektif. Karena dari segi kualitas telah memenuhi standar pasar modern. Semoga kedepan semakin banyak produk UMKM yang mampu menembus pasar modern," harap Recky.

BRI, lanjutnya, juga terus berkomitmen mendorong pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan akses permodalan dalam pengembangan usahanya. Salah satunya melalui KUR.

Sepanjang 2022, BRI Regional Office Denpasar telah berhasil menyalurkan KUR dengan total nilai Rp 12,4 triliun atau terserap hingga 100,57% di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

“Tahun 2023 ini, kami ditarget untuk menyalurkan KUR Mikro sebesar Rp 6 triliun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka," ucapnya.

Selain mendorong pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan akses permodalan guna mengembangkan usahanya. BRI juga giat melakukan pendampingan agar perlahan UMKM beralih ke digital.

"Selain mempermudah konsumen melakukan transaksi menggunakan pembayaran non-tunai, dengan digitalisasi diharapkan bisa meningkatkan pendapatan bagi mereka dengan perluasan pasar," katanya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV