BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id – Parade busana etnik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) tidak sekedar menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Event ini juga membawa berkah bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pendapatan para pelaku UMKM meningkat tajam hingga mencapai seratus persen.
Sejak Sabtu (07/07/2023) pagi tampak ratusan pelaku UMK mulai pedagang asongan, kaki lima, hingga masyarakat telah bersiap membuka lapaknya di sepanjang rute yang akan dilalui para talent BEC, start dari Jalan Veteran di Taman Blambangan hingga finish di halaman kantor Pemkab Banyuwangi.
Yang paling ramai di jalan Ahmad Yani, mulai dari Simpang Lima hingga kantor Pemkab Banyuwangi tampak berjejer lapak-lapak pedagang. Ada mainan anak, makanan ringan, aneka minuman, hingga jajanan pasar semua tersaji.
"Ini bukan sekadar parade biasa. Event ini merupakan mesin penggerak perekonomian masyarakat Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (09/07/2023).
Ipuk menegaskan semua event yang digelar pemkab, dampaknya harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Seperti BEC yang mulai digelar sejak 2012.
“Ini adalah pesta rakyat. Semuanya harus gembira, dampaknya harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain terhibur, warga juga bisa mengais rezeki dari event ini,” tegasnya.
Berkah ini salah satunya dirasakan oleh Sujak, pedagang asongan yang berjualan di lokasi start BEC. "Biasanya seharian dapat Rp 200 ribu, saat BEC hanya sampai siang sudah dapat Rp 400 ribu," ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan Deny, penjual jagung rebus yang dagangannya ludes diserbu penonton hanya dalam setengah hari.
“Alhamdulillah, hari ini 100 biji habis dalam setengah hari. Biasanya, 100 biji itu harus jualan dari pagi sampai malam, itu pun kadang masih ada sisa,” urai Deny.
BEC kali ini digelar selama sepekan sejak 5-9 Juli 2023 dengan mengusung tema The Magic of Ijen Geopark.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi