SUARA INDONESIA

Ketua Golkar Banyuwangi Instruksikan Kader Beli Beras Langsung pada Petani

Muhammad Nurul Yaqin - 29 March 2021 | 14:03 - Dibaca 1.26k kali
Ekbis Ketua Golkar Banyuwangi Instruksikan Kader Beli Beras Langsung pada Petani
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Banyuwangi, Ruliyono (dua dari kanan) saat membeli gabah langsung dari petani.

 BANYUWANGI- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Ruliyono memerintahkan seluruh kader Golkar di Banyuwangi untuk membeli beras langsung pada petani.

Perintah gerakan membeli beras langsung dari petani ini sebagai langkah Golkar menjaga stabilitas harga beras petani di masa panen raya saat ini.

"Harga gabah sekarang turun drastis, jadi akhirnya banyak petani yang menjerit karena tidak sebanding dengan biaya produksi mulai tanam hingga panen. Untuk itu saya instruksikan seluruh kader Partai Golkar di seluruh Kabupaten Banyuwangi untuk membeli beras langsung dari petani," tegas Ruli, Senin (29/3/2021).

Sebagai sosok pemimpin partai, dirinya sudah mengawali pembelian gabah hasil panen petani di Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, sebanyak 586 kilogram.

"Langkah yang saya lakukan ini merupakan bentuk penghargaan besar saya terhadap para petani yang sedang mengalami penurunan harga pada saat panen raya," ungkapnya.

Jika seluruh kader Golkar membeli langsung pada petani, kata Ruli, diharapkan harga jual beras hasil panen para petani bisa stabil.

"Karena Golkar di Banyuwangi simpatisan itu ada 104 ribu orang. Kalau itu beli langsung kepada petani 25 kiloan aja, berarti kalau 25 kilo itu kalau harga beras Rp 10 ribu kan sudah Rp 250 ribu. Jadi Rp 250 ribu kalikan 104 ribu, berapa miliar sudah duit yang beredar di Banyuwangi," beber Ruli.

Selain kepada simpatisan Golkar, dirinya juga mengajak masyarakat Banyuwangi seluruhnya ikut memborong beras hasil panen petani. 

"Karena produk dalam negeri, produk petani kita yang harus kita selamatkan. Diakui atau tidak, petani adalah pahlawan yang telah berjasa memenuhi kebutuhan primer manusia, yakni pangan. Kalau kita tidak ada petani bagaimana nasib orang sebanyak ini," paparnya.

Dirinya juga berharap peran pemerintah untuk hadir menyelamatkan harga beras atau gabah petani yang sedang mengalami penurunan harga.

"Seharusnya petani mendapatkan hak atas apa yang sudah dilakukan selama ini. Jadi pemerintah wajib hadir," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya