MADIUN,SuaraIndonesia.co.id - Siapa sangka batuan kecil dari berbagai ukuran bisa untuk sarana media melukis. Hal tersebut dibuktikan para pecinta seni rupa di Kabupaten Madiun. Mereka memanfaatkan batu sebagai media melukis dan hasilnya terbilang sungguh menakjubkan.
Dalam keseharian melukis biasanya dengan media kertas maupun kain kanvas, namun di Kabupaten Madiun ada sekelompok pecinta seni rupa melukis dengan menggunakan media batu.
Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri, karena mereka dapat berimajinasi secara langsung dengan media alam. Komunitas tersebut dapat kita jumpai di Dusun Maron, Kecamatan Wono Asri, Kabupaten Madiun.
Berawal mereka melihat batuan kecil dengan berbagai ukuran yang selama ini dianggap tidak mempunyai nilai seni. Kemudian mereka mencoba untuk mengumpulkan jenis batu tersebut, yang kemudian dicuci bersih, setelah dijemur.
Setelah batuan tersebut kering, maka, para pecinta seni rupa tersebut, melukis dengan menggunakan cat akrilik.
Karya lukisan yang dilukis pada media batu tersebut, meliputi tema, buah - buahan, abstrak hingga berbagai macam bentuk hewan.
"Awalnya batuan kecil yang dianggap tidak memiliki manfaat kita kumpulkan, batu yang dipilih kemudian dicuci dan dijemur, dan barulah setelah kering, kita mulai proses melukis diatas batu tersebut dengan menggunakan cat akrilik, karya lukisan yang kami buat diantaranya tema buah buahan, lukisan hewan hingga lukisan abstrak," kata, salah satu seniman pelukis diatas media batu, Budi Santoso.
Sementara itu, berkarya menjadi seni rupa sudah dimulai sejak tahun 2004, dengan jumlah total 40 anggota.
Awalnya mereka melukis dengan menggunakan media kain kanvas, membuat patung, serta membuat karya grafis dan sketsa. Karena ingin mengembangkan imajinasi dan melihat bentuk batu yang unik, maka mereka mencoba melukis diatas media batu, dan tanpa disangka hasilnya cukup unik dan dapat dipamerkan.
Tak hanya melukis pada media batu, puluhan pelukis tersebut juga memanfaatkan limbah, diantaranya, membuat patung serta ukiran dari limbah kayu, memanfaatkan limbah plastik dan biji palm dibuat patung yang menyerupai semut. Dan dari hasil berbagai karyanya tersebut, saat ini sudah mulai diminati masyarakat.
Terbukti, banyak hasil karya mereka dibeli masyarakat sebagai souvenir serta hiasan rumah. Dalam pembelian hasil karya tersebut, warga masyarakat bisa membeli secara paket maupun dalam jumlah satuan. Dan untuk paket interior rumah dengan karya lukis menggunakan media batu dengan rangkaian diorama, biasanya dilepas atau dijual sebesar 1 juta rupiah. (Yoni)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi