SUARA INDONESIA

FHTK Jember Minta Nakes Berani Lapor, Jika Ada Intimidasi

Magang - 04 February 2023 | 11:02 - Dibaca 1.64k kali
Kesehatan FHTK Jember Minta Nakes Berani Lapor, Jika Ada Intimidasi
Ketua FHTK Kabupaten Jember, Dwi Rendra (Foto: Syakur/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER – Ketua Forum Honorer Tenaga Kesehatan (FHTK) Kabupaten Jember, Dwi Rendra minta semua anggota honorer tenaga kesehatan berani melapor jika ada oknum melakukan upaya intimidasi atau ancaman, karena ikut bergabung dalam organisasi yang dia pimpin.

Menurut Rendra, forum perjuangan yang dia dirikan adalah sebuah wadah perjuangan bagi tenaga honorer kesehatan untuk memperjuangkan hak-hak anggotanya, agar lebih baik.

“Forum ini adalah forum perjuangan, bukan pemberontakan dan tidak melawan hukum. Jika ada yang merasa diancam dan diintimidasi karirnya diancam atau dilarang dengan alasan tidak jelas, silahkan berani melapor kepada kami. Kami akan tindak lanjuti,” tegas Rendra mengingatkan.

Rendra beralasan, bahwa kegiatan berserikat dan berkumpul itu adalah hak asasi dan dijamin oleh Undang-undang Dasar 1945.

“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, sebagaimana tertuang dalam Pasal 28 E ayat 3,” sebutnya, Sabtu (04/02/20223). 

Ia memandang, kekompakan para honorer ini merupakan panggilan nurani dan merasa senasib.

"Senasib karena status sama-sama tidak jelas. Sehingga berkumpul dan mendeklarasikan diri dalam suatu wadah. Masak ini keliru," sentilnya.

"Semua nakes, bidan, perawat, dokter, apoteker, tenaga administrasi, silahkan kami terbuka," sambungnya.

Pihaknya mengaku heran, jika masih ada oknum dan pihak yang terkesan mengkerdilkan hadirnya FHTK.

"Ini negara demokrasi. Harusnya didukung memperjuangkan hak dan nasib teman-teman nakes, ini masih ada saja, oknum yang terkesan mengkerdilkan," tuturnya.

Kendati begitu, dirinya memaklumi, jika berdirinya forum itu masih ada pihak yang terkesan belum sepakat.

"Silahkan beda pendapat boleh. Tetapi, pelajari dulu, misi kita ini perjuangan. Bukan tujuan yang lain-lain," tegasnya.

Aktivis tenaga kesehatan ini memastikan, program kegiatan FHTK tidak akan bertentangan dengan Undang-undang dan organisasi yang sudah ada.

"Justru, ini menambah kekuatan untuk berjuang. Tentunya, tetap mengedepankan koordinasi dan sinergi dengan semua pihak. Agar apa yang dicita-citakan nakes terkabul," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV