SUARA INDONESIA

Ratusan Warga Jombang Terserang Infeksi Virus Dengue Selama 2024, Empat di Antaranya Meninggal

Gono Dwi Santoso - 22 February 2024 | 20:02 - Dibaca 4.00k kali
Kesehatan Ratusan Warga Jombang Terserang Infeksi Virus Dengue Selama 2024, Empat di Antaranya Meninggal
Plt Kandinkes Kabupaten Jombang Saiful Anwar (tengah) saat konferensi pers di RSUD Jombang terkait kasus IVD, Kamis (22/02/2024). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengungkapkan, selama 2024 ada sebanyak 331 kasus Infeksi Virus Dengue (IVD) yang menyerang warga di kabupaten setempat.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Kepala Dinkes Kabupaten Jombang Saiful Anwar saat konferensi pers bersama RSUD Jombang dan RSUD Ploso, di ruang pertemuan Bung Hatta RSUD Jombang, Kamis (22/02/2024).

Menurutnya, jumlah pasien tahun 2024 per Februari sudah mencapai 331 orang. Empat di antaranya meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Untuk sebaran data sementara ini yang teridentifikasi dari Sumobito, Peterongan, Mojoagung, Jombang. Dan bulan Februari merupakan puncak angka kasus IVD, terdapat 331 kasus IVD, empat pasien meninggal dunia. Antara lain tiga anak-anak dan satu dewasa,” terangnya.

Saiful mengatakan, penyebab yang mempengaruhi peningkatan kasus IVD di antaranya karena musim. Habitat nyamuk Aedes aegypti selama musim hujan ini juga meningkat. Berdasarkan surat Kemenkes RI tentang kewaspadaan dini dengue menyebutkan, perubahan iklim El-Nino juga turut menyumbang peningkatan tersebut.

"Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN oleh masyarakat masih belum menjadi budaya dan angka bebas jentik (AJB) masih di bawah 95 persen atau rata-rata 80-90 persen. Juga masih perlunya peningkatan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat," sebutnya.

Saiful menuturkan, hingga saat ini masih terdapat beberapa pasien IVD yang sedang menjalani perawatan. Baik di RSUD Jombang maupun RSUD Ploso.

“Untuk pasien yang dirawat di RSUD Jombang terdapat 21 pasien yang terdiri dari 17 anak-anak dan empat dewasa. Sedangkan di RSUD Ploso terdapat satu pasien dewasa,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, untuk kasus DBD yang ada di Jombang lima tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif. Tahun 2020 tercatat ada 142 kasus DBD, 2021 ada 76 kasus, 2022 ada 117 kasus, dan 2023 ada 130 kasus. Sedangkan tahun ini merupakan jumlah kasus tertinggi. Pada awal 2024 saja sudah terdapat 331 kasus IVD.

"Semoga nanti di bulan Maret tidak ada lagi penambahan jumlah kasus IVD di Kabupaten Jombang," harapnya.

Saiful mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti. Caranya dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing sebagai upaya pencegahan.

“Setiap Jumat sudah dilakukan PSN di seluruh wilayah kerja puskesmas, serta sosialisasi 3M kepada masyarakat. Yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang tidak terpakai," ujarnya.

Saiful menambahkan, upaya yang dilakukan Dinkes Jombang dalam penekanan kasus DBD di antaranya melakukan PSN dan 3M plus, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meminta warga segera periksa jika menjumpai gejala panas dan nyeri kepala depan .

"Untuk penanganan pertama, minum cairan yang lebih banyak, segera kunjungi pusat pelayanan kesehatan terdekat dan terus pantau kondisi," pungkasnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya