SUARA INDONESIA

Penderita TBC di Sidoarjo Meningkat, Begini Upaya Penanganan Dinas Kesehatan 

Amrizal Zulkarnain - 15 April 2024 | 15:04 - Dibaca 845 kali
Kesehatan Penderita TBC di Sidoarjo Meningkat, Begini Upaya Penanganan Dinas Kesehatan 
Ilustrasi Penderita Tuberkulosis. (Istimewa)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Maraknya kasus penderita TBC atau Tuberkulosis di Sidoarjo, Jawa Timur semakin mencuat. Dalam rentang tiga bulan terakhir, dari Januari hingga Maret 2024, tercatat sebanyak 1.170 kasus penderita TBC. Senin (15/4/2024).

Sub Koordinator P2PM Dinkes Sidoarjo, dr. Yanto Lipu, mengungkapkan bahwa selama periode Januari hingga Maret, terdapat 1.170 kasus penderita TBC yang tercatat di Kabupaten Sidoarjo.

"Semakin banyaknya kasus TBC yang ditemukan adalah sebuah indikasi positif. Hal ini berarti para penderita Tuberkulosis dapat segera mendapatkan perawatan, mencegah penularan yang lebih luas," ujar dr. Yanto Lipu, dikonfirmasi pada hari Minggu 14 April kemarin.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sidoarjo, jumlah kasus penderita TBC di Sidoarjo pada tahun 2023 mencapai 6.140 kasus, melebihi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Semakin banyak kasus yang terdeteksi, semakin baik, karena dapat ditangani secara langsung dan tidak menjadi sumber penularan bagi masyarakat lain," terangnya.

Untuk meningkatkan penanganan kasus penderita Tuberkulosis, dinas kesehatan Sidoarjo terus melakukan kolaborasi dengan pihak terkait.

Sehingga pada tahun 2023, tingkat penanganan TBC di Kabupaten Sidoarjo telah mencapai kisaran 90 persen. 

Dikutip dari berbagai sumber, Indonesia menempati posisi sebagai salah satu negara dengan jumlah pasien tuberkulosis terbesar di Asia. Penyakit ini dapat dengan cepat menular melalui udara.

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Penularan penyakit ini terjadi saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

Seseorang yang diduga terpapar penyakit tersebut umumnya mengalami gejala seperti mudah lelah, batuk berdarah, sesak napas, demam tinggi, dan kehilangan nafsu makan.

Sementara, Plt. Kepala Dinkes Sidoarjo, dr. Abdillah Segaf Al Hadad, menuturkan bahwa banyaknya kasus TBC ini adalah bukti keseriusan kami dalam melakukan deteksi dan penanganan.

"Dalam tiga tahun terakhir, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) terhadap terduga tuberkulosis di Sidoarjo terus meningkat," ujar dr. Abdillah.

Masih kata pria yang juga menjabat Kepala RSUD Sidoarjo Barat tersebut memaparkan bahwa kenaikan terjadi tahun 2021 sebesar 44 persen, kemudian lonjakan drastis menjadi 131 persen pada tahun 2022, dan 132 persen pada tahun 2023.

"Ini menunjukkan partisipasi aktif Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam penemuan kasus TBC," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Amrizal Zulkarnain
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV