SUARA INDONESIA

Ketua PA GMNI Malang Dokter Putu Moda Arsana Ajak Pemuda Hadapi Tantangan 5 Tahun Mendatang

Mohammad Sodiq - 10 December 2020 | 14:12 - Dibaca 4.11k kali
Komunitas Ketua PA GMNI Malang Dokter Putu Moda Arsana Ajak Pemuda Hadapi Tantangan 5 Tahun Mendatang
Ketua PA GMNI (Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Malang, Dokter Putu Moda Arsana.

KOTA MALANG - Ketua PA GMNI (Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Malang, Dokter Putu Moda Arsana mengajak kader GMNI berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai Nasionalisme. 

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Kepengurusan DPC GMNI Malang Raya periode 2020-2022 yang diketuai oleh Azis Sudrajat, di Aula Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (10/12/2020).

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyampaikan tantangan yang akan dilalui anak muda terutama kader GMNI dalam lima tahun kedepan.

"Saat ini saya akan menyampaikan tantangan kita bersama terutama untuk adek-adek GMNI. Hal ini membuat saya teringat waktu menjadi pengurus GMNI pada saat itu tahun 79 dan di masa orde baru dan masa sekarang, kalau saya lihat dan runut perjalanan tantangannya berbeda-beda. Saya melihat tantangan kali ini luar biasa kompleks dan berat," ujarnya.

Putu juga menceritakan ketika dirinya diamanahkan menjadi Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) periode 2020-2025 oleh Presiden RI Joko Widodo untuk menjawab tantangan dunia kesehatan dimasa yang akan datang.

"Beliau (Joko Widodo) memberikan tugas kepada kita bagaiamana kita sebagai bangsa bisa survive hari ini dan besok terutama tahun 2025. Itu sudah tidak mungkin lagi batas kita ini kita tegakkan karna batas-batas negara itu sudah hilang nantinya dengan pasar bebas. Ideologi lain masuk ke kita, layanan kesehatan masuk, semua masuk," bebernya.

Dengan kondisi semacam itu, ia berharap kader GMNI dan generasi muda bisa menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

"Dengan kondisi semacam ini bagaimana generasi muda bisa menghadapinya, bagaimana bisa survive kalau ada ombak datang kita harus bisa berselancar. Ini tugas yang sangat berat bagaimana nanti kita menjadi tuan rumah di negara sendiri bagaimana kita yang sebagian besar masyarakatnya agraris dengan kemunculan teknologi yang luar biasa, robotic dan sebagainya, apa 5 tahun lagi kita tetap survive? Inilah kekhawatiran besar bagi kita. Saya lemparkan tantangan ini kepada adek-adek GMNI," tegasnya.

Pria yang juga Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini juga berbicara tentang Ideologi Nasionalisme. Menurutnya, Nasionalisme juga kedepab akan mendapatkan ujian dan tantangan yang luar biasa.

"Kita harus mengembangkan pola pikir yang jauh kedepan. Jaman sekarang ideologi Nasionalisme nomor satu, tapi berikutnya minat ideologi berkurang, berikutnya lagi semakin berkurang dan tergerus. Sekarang mahasiswa yang mengikuti dan menjadi anggota GMNI berkurang dari tahun ke tahun. Mencari kader berkualitas semakin lama sangat sulit sekali," katanya.

Kesulitan itu ia ibaratkan seperti buah Mangga sebagai kemasan Nasionalisme. Mulai dari terdalam seperti bijinya ia ibaratkan sebagai ideologi, dagingnya sebagai Nasionalisme Pragmatisme, kulitnya sebagai Nasionalisme Oportunistik.

"Kalau kita lihat buah Mangga tidak ada yang mau beli bijinya kalau tidak dilihat dulu dagingnya manis apa tidak kulitnya menarik apa tidak. Mereka tidak lihat biji atau ideologinya bagus apa enggak. Artinya apa? Adek-adek harus mampu mengembangkan ideologis yang daginya manis disukai banyak orang, dapat memberikan kesejahteraan dan satu lagi menarik biar orang datang," beber pria yang menjabat sebagai Ketua Komite Etik dan Hukum RSUD Dr Saiful Anwar Malang ini.

Terakhir, Dokter Putu Moda Arsana berharap kepada pengurus cabang GMNI Malang Raya yang baru dilantik agar selalu menjaga keutuhan NKRI.

"Ayo sekarang berpikir kedepan dan kedepan lagi. Ini tantangan luar biasa. Semoga kepengurusan yang baru ini dapat mengemban amanah membangun Nasionalisme, mempertahankan NKRI dan Pancasila," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohammad Sodiq
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya