SUARA INDONESIA

Menengok Dekorasi Natal Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 24 December 2021 | 13:12 - Dibaca 3.35k kali
Komunitas Menengok Dekorasi Natal Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi
Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi di dekor dengan ciamik, sambut perayaan Natal. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id)

BANYUWANGI- Hari Raya Natal disambut meriah umat yang merayakannya. Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi pun tidak ketinggalan mempersiapkan dekorasi untuk perayaan Natal.

Gereja yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi ini diwarnai pernak-pernik. Bagian dalam gereja sudah tertata rapi dengan jajaran kursi untuk digunakan jemaat mengikuti misa Natal. Tampak pula dekorasi di tiap sudut gereja seperti lampu-lampu serta kain khas daerah.

Dekorasi natal mulai dari gerbang, kandang dan pohon dibuat semenarik mungkin. Panitia tidak membuatnya dari karangan bunga-bungaan melainkan dari beragam jenis sembako.

Pohon natal dibuat menjulang tinggi menggunakan susunan 300 minyak goreng kemasan. Gapura atau gerbang natal dibuat menggunakan susunan ribuan mie instan, kecap bahkan susu bubuk kemasan. Selanjutnya kandang Natal juga dibuat megah menggunakan susunan ribuan kilogram beras gula dan beragam kebutuhan dapur lainnya. 

Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Maria Ratu Damai, Arnoldus Yansen mengatakan dalam perayaan natal tahun ini jemaat gereja ingin mengusung konsep berbagi. Sehingga dipilih dekorasi dari ragam sembako karena dinilai akan lebih bermanfaat.

"Kami para jemaat bermusyawarah. Akhirnya dibuatlah dekorasi dari sembako karena dirasa lebih bermanfaat. Setelah acara ini selesai tepatnya pada 8 Januari 2022 nanti sembako ini akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan baik itu yang Katolik maupun non Katolik," kata Arnoldus Yansen, Jumat (24/12/2021).

Yansen mengatakan beragam jenis  sembako tersebut didapat dari swadaya jemaat gereja. Sesuai kemampuan jemaat dan tidak ada paksaan. "Ini semua sumbangsih dan swadaya dari seluruh umat," imbuhnya.

Untuk teknis pelaksanaan, misa natal akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jemaat yang tengah sakit diimbau untuk tidak mengikuti misa natal. Vaksinasi menjadi syarat wajib bagi jemaat.

Kata dia, misa natal akan dibuat menjadi dua sesi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan. Sebab total jemaat di gereja tersebut mencapai 1.200 an orang.

"Misa sesi pertama dilakukan Jumat malam dan sesi kedua dilakukan Sabtu pagi. Bagi jemaat yang sudah mengikuti misa malam di kami imbau untuk tidak ikut di misa pagi. Kita berikan kesempatan bagi jemaat yang lain," tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya