Kota Batu - Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Jawa Timur, khususnya di Kota Batu, memberikan dampak besar bagi petani buah. Pasalnya, cuaca buruk membuat tanaman maupun buah menjadi cepat rusak dan busuk.
Seperti yang terjadi di sentra penghasil buah strawbery, Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu. Dimana para petani, mengalami kerugian besar lantaran volume hasil panen mengalami penurunan selama musim ini.
"Kami para petani strawbery selalu mengalami kerugian saat cuaca buruk. Banyak buah yang busuk, banyak tanaman yang rusak membuat hasil panen menurun drastis," ungkap Tarmuji (53), salah satu petani strawbery.
Pada musim hujan, lanjutnya, penurunan hasil panen bisa mencapai satu sampai dua kwintal dibanding hari-hari biasanya (musim kemarau). Jika dipersentase, para petani mungkin hanya bisa mendapatkan panen sebesar 30 persen saja.
"Biasanya saat cuaca bagus, panen bisa melimpah sampai 5 kwintal bahkan lebih. Tapi untuk saat ini bisa panen 3 kwintal sudah alhamdulillah," tambahnya.
Kondisi ini, membuat para petani merugi meski harga jual strawbery relatif stabil dibandingkan dengan harga sayuran, yakni sekitar 20 ribu rupiah perkilogram. Namun jika dikalkulasi, penjualan strawbery juga tidak sebanding dengan biaya perawatan tanaman.
"Harga strawbery perkilogramnya berkisar 20-25 ribu rupiah. Tetapi, itu tidak bisa menutupi biaya perawatan tanaman yang sangat besar selama musim penghujan. Semoga cuaca bisa membaik lagi, sehingga produksi buah juga bisa lancar seperti biasa," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Pungky Ansiska |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi