SUARA INDONESIA

Ojek Online di Situbondo Geram Masih Banyak Aplikator Ilegal Langgar Pergub

Syamsuri - 21 August 2023 | 18:08 - Dibaca 5.03k kali
News Ojek Online di Situbondo Geram Masih Banyak Aplikator Ilegal Langgar Pergub
Perwakilan Ojek Online yang tergabung dengan Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) saat mendatangi DPRD Situbondo untuk menyampaikan aspirasi. ( Foto: Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id - Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) geram karena masih marak aplikator ilegal di Kabupaten Situbondo.

Keluhan ojek online (ojol) tergabung dalam Frontal Jatim ini disampaikan ke DPRD Situbondo, Senin (21/08/2023).

Koorlap Frontal Jatim Wilayah Situbondo, Puji Rahmat mengatakan, ini dalam rangka sosialisasi perihal Pergub terkait transportasi khusus online yang baru terbit tanggal 10 Juli 2023.

"Persaingan tarif driver online di lapangan, persaingannya saat ini sudah tidak sehat antara aplikator resmi Gojek-Grab dan Grab lokal, itu kalau dibandingkan tarifnya ketimpang jauh," ujarnya.

Menurut Puji, kalau di Gojek Grab resmi sendiri itu tarifnya kisaran antara Rp 13 ribu yang dibayar costumer, tetapi sampai ke driver itu Rp 8 ribu hingga Rp 7 ribu 5 ratus rupiah. Sedangkan di tarif lokal sendiri menerapkan tarif sebesar Rp 7 ribu rupiah, dan diterima driver itu Rp 6 ribu.

"Makanya kami bersama temen temen driver grab datang ke DPRD Situbondo ingin menyuarakan aspirasi temen temen GO-JEK tentang Pergub terbaru yang wajib ditaati oleh semua aplikator," bebernya.

Sementara itu, kedatangan ojek online (ojol) ini diterima oleh Anggota Komisi III DPRD Situbondo, Januar Sasra Ananda dan Anggota Komisi IV, Riski.

""Padahal peraturan Gubernur Jatim, kalau diterapkan sangat bermanfaat untuk aplikator maupun kesejahteraan mereka, dan disisi lain aplikator yang ada di Situbondo ini akan seragam. Jadi, mereka bukan perang tarif tetapi adu pelayanan," ungkap Januar.

Ia menyampaikan, pada Rabu besok (23/08/2023) pihaknya akan berkunjung ke Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk menyampaikan aspirasi para ojol perwakilan Frontal Jatim

"Karena menurut mereka (ojol) hampir semua aplikator yang ada di Situbondo masih belum menerapkan keputusan Gubernur Jawa Timur," tukasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV