JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Kasus kebakaran di Kabupaten Jombang meningkat saat musim kemarau. Dari data yang masuk di BPBD Jombang.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Jombang, Syamsul Bahri menyampaikan, total ada 74 kasus kebakaran di Jombang selama kurun waktu tiga bulan terakhir atau sejak memasuki kemarau.
"Jika dibandingkan dengan sebelum kemarau, kejadian kebakaran memang mengalami peningkatan," terangnya kepada media Senin (04/09/2023).
Ia mengatakan, dari total 74, rincianya, kebakaran pemukiman ada 9 kasus, kebakaran lahan 38 kasus, kebakaran tempat usaha 8 kasus, kebakaran fasilitas umum 4 kasus dan kebakaran lain-lain ada 15 kasus.
"Kebakaran yang paling banyak adalah kebakaran lahan," bebernya.
Syamsul mengungkapkan, faktor meningkatnya kebakaran lahan sejak kemarau, dikarenakan beberapa faktor.
"Paling banyak didominasi aktivitas bakar sampah dan sisa hasil panen yang dilakukan warga," jelasnya.
Syamsul menambahkan, akibat meningkatnya kebakaran sepanjang kemarau, biaya operasional untuk kendaraan PMK membengkak. Bahkan, dalam sehari, ia menyebut, pernah ada tiga kali kejadian kebakaran lahan.
"Ya, memang akibatnya biaya operasional kita jadi habis banyak. Begitu juga SDM kita jadi kewalahan jika ada satu kejadian lebih dalam sehari," terangnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah maupun lahan kosong tanpa pengawasan.
"Karena kalau tidak diawasi, sangat berbahaya. Selain mengancam ekosistem, juga mengancam keselamatan warga. Kami meminta jika ada kejadian bencana, agar masyarakat segera menghubungi BPBD Jombang sehingga bencana dapat segera ditangani," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi