SUARA INDONESIA

Bocah SD di Bondowoso jadi Korban Kejahatan Seksual, Terduga Pelaku Pemain Gobak Sodor

Bahrullah - 25 January 2024 | 22:01 - Dibaca 4.25k kali
News Bocah SD di Bondowoso jadi Korban Kejahatan Seksual, Terduga Pelaku Pemain Gobak Sodor
Bocah sekolah SD Kelas VI menjadi korban kejahatan seksual oknum pemain olehraga tradisional gobak sodor (foto: Ilustrasi/suaraindonesia.co.id)

SUARAINDONESIA, BONDOWOSO- Seorang bocah, yang masih duduk di bangku sekolah SD Kelas VI di Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, diduga menjadi korban kejahatan seksual.

Terduga pelaku adalah RSY warga Dusun Sukowangkit, Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin.

RSY dikenal warga merupakan salah seorang pemain olahraga tradisional gobak sodor. Terduga pelaku sudah beristri dan dikaruniai 2 orang anak.

Demikian disampaikan Turyati Bibi korban pada suaraindonesia.co.id, Sabtu 20 Januari 2024.

Lebih lanjut, Turyati menjelaskan, korban diduga mengalami dan menjadi korban kejahatan seksual pada pertengahan Oktober 2023.

"Kasus itu terbongkar setelah tante korban menemukan bukti chat yang tak senonoh antara RSY terduga pelaku dengan korban," ungkapnya.

Setelah dilakukan interogasi oleh tantenya, korban mengaku telah disetubuhi oleh RSY.

Memang RSY mengenal korban dari media sosial facebook. Kemudian dilanjutkan berkomunikasi lewat whatsapp.

Pada tantenya, korban mengaku, perbuatan tak senonoh RSY terjadi pertama kali saat melihat pertunjukan permainan olahraga tradisional gobak sodor di salah satu desa di Kecamatan Sokosari.

"Saat itu terduga pelaku juga merupakan salah satu pemain yang bertanding," imbuhnya.

Dia memaparkan, korban ini 2 bersaudara. Korban anak bungsu, menjadi yatim piatu sejak berumur 4 tahun setelah kedua orang tuanya meninggal dunia karena sakit.

"Korban sejak umur 4 Tahun sudah ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Sejak sekolah PAUD sudah dengan tante dan bibinya," ungkap Turyati.

Dia menerangkan, kejadian itu bermula saat korban melihat pertunjukan permainan olahraga tradisional gobak sodor di salah satu desa di Kecamatan Sokosari.

Di tengah asyiknya permainan gobak sodor, terduga pelaku keluar arena setelah pergantian pemain.

"Saat itu pula terduga pelaku juga sudah tahu korban ada di sana menjadi salah satu penontonnya," imbuhnya.

Memanfaat situasi, terduga pelaku menyeret korban ke tempat sepi, ke semak-semak belukar kebun kopi. Di sana lah perbuatan bejat persetubuhan dilakukan RSY pada korban.

Persetubuhan itu dilakukan sembari mulutnya korban ditutup menggunakan tangannya oleh terduga pelaku.

Tak hanya cukup dampai di situ, di lain waktu, pelaku juga melakukan perbuatan tak senonoh yang kedua kalinya di tepi Sungai Dawuhan di desanya.

"Saya curiga melihat gelagat korban, sifatnya berubah, sering murung dan ada percakapan yang tak senonoh antara korban dengan pelaku. Usai ditanya, akhirnya dia (korban, Red) mengaku jika sudah disetubuhi SRY," ujarnya.

Pascakejadian itu korban sudah tidak mau datang dan masuk ke sekolahnya, karena malu pada teman-teman sekolahnya yang mengetahui kabar miring tentang aksi bejat yang menimpa korban.

Saat ini korban tinggal di Kabupaten Banyuwangi. Ia menerima mata pelajaran dari gurunya di sekolah hanya lewat sekolah online.

Turyati mengaku, setelah kejadian tersebut korban sempat mau melakukan percobaan bunuh diri, dengan cara mau melompat dari gedung lantai dua di sekolahnya. Namun aksi tersebut dapat digagalkan, karena ketahuan pihak guru sekolah.

Akhirnya, sekitar bulan Desember, Turiyati melaporkan kasus tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Bondowoso.

"Kami melaporkan ke PPA Polres Bondowoso setelah anak angkat saya mengakui jika sudah disetebuhi oleh terduga pelaku," ungkapnya.

Pada 30 November korban juga sudah diperiksa oleh Polres Bondowoso.

Bahkan, Turiyati juga turut dimintai keterangan. Dirinya sudah diperiksa kurang lebih selama 7 kali oleh penyidik.

"Saya belum mendapatkan kabar bahwa pelaku sudah ditangkap," terangnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bondowoso melalui Kabag Humas Ipda Bobby Dwi Siswanto membenarkan bahwa kasus tersebut telah ditangani.

"Betul, kami sudah melakukan pendalaman, nanti jika sudah dilakukan gelar dan penetapan tersangka akan kami sampaikan," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV