MAGETAN, Guna penuhi kebutuhan pupuk para petani, DTPHPKP (Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan) berikan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada petani.
Kadin TPHPKP Uswatul Chasanah ungkapkan, melalui PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), OPDnya banyak berikan pelatihan pembuatan pupuk organik ke petani melalui kelompok tani.
"Kami seringkali berikan pelatihan, mengingat banyaknya kebutuhan pupuk non subsidi," ucapnya Selasa (25/10/2022).
Dijelaskan, pupuk bersubsidi sesuai peraturan Kementan (Kementerian Pertanian) peruntukkanya hanya sembilan komoditas tanaman yang mempunyai inflasi tinggi.
"Yakni, padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao dan kopi," ujarnya.
Kata Uwatul Chasanah, pemenuhan pupuk non subsidi dapat diperoleh dari pengolahan organik sesuai pelatihan yang kami berikan. Selain itu, penggunaan pupuk organik berikan banyak kelebihan.
"Diantaranya, kurangi pencemaran lingkungan serta tingkatkan kualitan lahan secara berkelanjutan," bebernya.
Lanjutnya, tidak hanya pelatihan, program pembangunan semisal JUT (Jalan Usaha Tani), pemberian benih bantuan gratis juga telah dilaksanakan, tentunya semua melalui mekanisme peraturan.
"Para kelompok tani bisa mengajukan proposal bantuan program kepada Pemkab terlebih dahulu," tukasnya.
"Jelasnya, semua pelaksanaan program dari pemerintah pusat maupun Pemkab guna bantu petani," imbuhnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aji Susanto |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi