BONDOWOSO - Pengesahan Anggaran Pendapatan Belajar Daerah (APBD) Bondowoso Tahun anggaran 2023 terlambat.
Faktornya, diduga sebab Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin lambat menyerahkan draft Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) ke DPRD.
Seharusnya, draft Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Bondowoso tahun anggaran 2023 diserahkan paling lambat pada Minggu kedua bulan September 2022. Namun kenyataannya, draft tersebut diserahkan pada 25 Oktober 2022.
Andi Hermanto Ketua Komisi II DPRD menanggapi terlambat pengesahan APBD Bondowoso 2023, Rabu (7/12/2022) malam.
Menurutnya, keterlambatan pengesahan APBD tersebut, karena lambatnya penyerahan draft R-APBD dari eksekutif ke legislatif Bondowoso.
"Hal itu diperparah karena buntunya komunikasi bupati dengan pimpinan DPRD," ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi menerangkan, persoalan keterlambatan pengesahan APBD Bondowoso tidak hanya sekali ini saja.
"Tahun kemarin juga sama. Jadi semenjak bupati 4 tahun menjabat, sudah 2 beruntun terlambat. Di era masanya Bupati Amin juga sama, tapi masih ada komunikasi, sehingga DPRD bisa menyelesaikan, tidak sampai terlambat," tutupnya.
Sementara, H Ahmad Dhafir Ketua DPRD Bondowoso menambahkan, bahwa pihaknya sebatas menunggu dari eksekutif.
"Padahal sudah ada forum konsultasi bupati kepada pimpinan DPRD. Namun itu tidak dilakukan sama sekali. Sedangkan DPRD dalam hal ini menerima usulan pembahasan raperda yang biasanya diawali dengan forum konsultasi," katanya.
Menurutnya, DPRD sudah memberikan ruang komunikasi terhadap eksekutif. Namun kesempatan itu tidak pernah dipakai.
"Permendagri mengatur penyerahan draft itu seharusnya Minggu kedua bulan September. Ternyata baru diserahkan 25 Oktober kemarin," tuturnya.
Disampaikannya, soal keterlambatan pengesahan APBD Bondowoso hampirs setiap tahun terjadi, sejak kepemimpinan Bupati Salwa.
"Semoga keterlambatan pengesahan APBD ini tidak berdampak pada program yang ada," harapnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin saat akan dikonfirmasi beberapa awak media tidak berkenan dan memilih bungkam.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi