JEMBER - Bupati Jember, Hendy Siswanto, meminta developer perumahan yang bakal menggarap hunian di lahan seluas 25 hektare agar benar-benar memperhatikan saluran drainase. Sebab jika hal itu disepelekan, maka akan sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.
Hendy menilai, dengan dibangunnya perumahan di lahan seluas 25 hektare tersebut, otomatis area tampungan air akan menghilang. Dengan demikian, volume air hujan di lahan itu akan dialihkan ke saluran drainase.
"Itu harus kita fikirkan. Sebab kalau tidak tepat (Penghitungan kedalaman saluran drainase - red), maka akan terjadi banjir," ucapnya dalam acara Penyerahan 300 Unit Perumahan Bersubsidi di Hotel Royal Jember, Kamis (8/12/2022).
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Kota Tembakau ini berharap developer tidak hanya memikirkan soal bisnis saja. Melainkan juga berpartisipasi dalam merawat saluran air yang ada.
"Ukuran dimensi dalam saluran drainase itu betul-betul dihitung dengan benar oleh developer. Dari 25 hektare lahan perumahan itu, kira-kira berapa nanti volume air yang akan kita alihkan. Harus tahu kemana pembuangan air," tandasnya.
Harapan Hendy kepada developer untuk benar-benar memperhatikan saluran drainase bukan tanpa alasan.
Hendy menyadari, sejauh ini Kabupaten Jember merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Dan volume air di beberapa titik masih belum terkendali.
"Jember nambah sungai ini. Jalan raya jadi sungai karena saluran tidak cukup menampung volume air. Makanya saluran drainase ini penting," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi