SITUBONDO - Salah seorang mahasiswi Universtas Terbuka (UT) asal Situbondo Alifia Rahma rela terobos derasnya hujan dari Situbondo menuju Kabupaten Jember.
Alifia mengakui, ia seorang diri menggunakan motor menempuh jarak puluhan kilometer melewati tantangan melawan rasa takut dan malas.
Hal itu dilakukan, semata-mata hanya ingin mendapatkan dan belajar ilmu jurnalistik yang diselenggarakan oleh Suara Indonesia.
Dirinya berkesempatan masuk gelombang pertama sebagai peserta, bersama 40 mahasiswa lain.
Kendati begitu, Alifia mengaku senang. Karena selama ini dirinya ingin sekali mengikuti pelatihan jurnalistik.
Alifia menegaskan, hujan dan angin bukanlah tantangan yang berarti bagi sebuah tujuan dan harapan.
"Kalau diukur Situbondo menuju Jember sangat jauh ya. Ditambah hujan deras, tapi tidak rugi rasanya," ungkapnya, usai mengikuti pelatihan di Aula Miftahul, Univeritas Islam Jember, Minggu (15/11/2020).
Bagi Alifia, belajar ilmu jurnalistik itu merupakan ilmu yang sangat menarik dan rugi jika terlewatkan.
"Saya suka tantangan. Dalam ilmu jurnalistik ini saya temukan dari para pemateri. Luar biasa," akui dia.
Alifia juga sadar, ilmu jurnalistik yang ia dapatkan masih perlu diasah dan ditambah lagi.
"Bagi saya belajar ilmu jurnalistik adalah bagian dari perjuangan. Profesi yang luar biasa menurut saya," lugasnya.
Sementara salah seorang pemateri wartawan senior Jawa Pos, Shodiq Syarif mengaku senang dengan semangat mahasiswa.
Dirinya menjabarkan, bahwa menjadi jurnalis itu modal awal yang harus ditekankan adalah kemauan tinggi.
"Semangat dan selalu ingin tahu ini adalah modal dasar bagi calon jurnalis," sebutnya.
Shodiq juga manambahkan, menjadi jurnalis itu adalah profesi yang sangat mulia.
"Menyampaikan kebenaran dan sebagai kontrol sosial ini salah satu fungsi jurnalis," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Bahrullah |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi