SUARA INDONESIA

Syiar Ramadan UIN Maliki Malang Bahas Peran Perempuan pada PTKI di Hari Kartini

Yuni Amalia - 22 April 2021 | 09:04 - Dibaca 674 kali
Pendidikan Syiar Ramadan UIN Maliki Malang Bahas Peran Perempuan pada PTKI di Hari Kartini
Rektor UIN Maliki Malang, Abdul Haris


MALANG - Kegiatan syiar Ramadan terus dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) selama Ramadan, termasuk ketika momentum Hari Kartini.

Pada momentum yang identik dengan spirit perempuan itu, kampus setempat membahas tentang peran perempuan dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

UIN Maliki Malang pun menyajikan narasumber berkompeten dalam acara yang ditayangkan di Channel YouTube UIN Maliki Malang tersebut.

Di antaranya ada Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si.; Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.; Dr. Hj. Sulalah, M.Ag.; Dr. Dra. Meinarni Susilowati, M.Ed; dan Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag sebagai moderatornya.

"Tema yang didiskusikan sangat menarik. Narasumber ini punya keahlian masing-masing. Perlu diketahui, di UIN Maliki Malang sangat banyak pimpinan dari kalangan perempuan. Ada wakil rektor, direktur, dan dekan," ujar Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag.

Seorang narasumber acara, Dr. Hj. Ilfi Nur Diana menyatakan, peran perempuan dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sangat penting untuk membangun masyarakat dan negara. Sebab, PTKIN merupakan bagian dari Negara.

Ia menyebut, jumlah prosentase perempuan di UIN Maliki Malang sebesar 35 persen dari jumlah laki-laki, baik itu dari kalangan dosen maupun tenaga pendidik.

"Hal itu menunjukkan bahwa peran perempuan sudah maksimal dan optimal," katanya dalam syiar Ramadan yang ditayangkan di Channel YouTube UIN Maliki Malang pada Kamis (22/4/2021). 

Dia menjabarkan, ada tiga peran perempuan di PTKIN. Dimana yang pertama sebagai aktor dan kedua sebagai role model.

"Sedangkan yang ketiga sebagai perwujudan dari PTKIN itu sendiri. Dimana mereka harus memiliki peran sosial di lingkungan masyarakat," tuturnya.

Menurut Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, perempuan tidak boleh tinggal diam namun harus ikut berkecimpung baik dalam faktor konstruksi budaya ikut mempengaruhi dan problem intreprestasi.

"Perempuan harus bisa mewujudkan dirinya sendiri. UIN Maliki Malang memberikan sarana dan fasilitas, sehingga dapat memaksimalkan fungsi perempuan," timpal Dr. Dra. Meinarni Susilowati, narasumber lainnya. (amj)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV