JEMBER - Turun drastisnya kuota beasiswa Pemkab Jember dinilai sebagai suatu kemunduran.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Forum Honorer PGRI Jawa Timur, Ilham Wahyudi dalam keterangan persnya, Selasa (05/10/2021) lewat sambungan seluler.
"Ini bentuk kemunduran untuk Kabupaten Jember. Bagaimana tidak, era bupati sebelumnya 10 ribu lebih, kok sekarang terjun bebas. harusnya ditambahi ini malah dikurangi," papar Ilham dengan nada kecewa.
Ilham memastikan, diatara penerima beasiswa Pemkab Jember banyak dari guru honorer yang saat ini mengabdi di Kabupaten Jember.
"Gaji mereka masih belum dikatakan layak dan Belum UMK. Atau, anak mereka masih kuliah. Jika mereka tidak terpilih sebagai penerima kembali, bagaimana," lantangnya.
Aktivis yang getol di dunia pendidikan ini meyakini, keputusan kuota 5000 orang itu masih bisa ditambah.
"Sekarang tinggal bupatinya, serius apa tidak memperjuangkan masib rakyatnya. Kita lihat saja," tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi D DPRD Jember Edy Cahyo Purnomo membenarkan, kalau kuota beasiswa Pemkab Jember mengalami penurunan.
"Untuk saat ini, hanya tersisa kurang lebih 5000-an saja. Itupun harus melalui seleksi dan ada kategori khusus," sebutnya membeberkan.
Kendati begitu, pihaknya mengaku masih belum akan menyerah, untuk tetap memperjuangkan hak rakyat agar bisa ditambah.
"Anaknya guru honorer, disabilitas dan anak orang tidak mampu, mereka juga harus menjadi skala prioritas. Itu kita sampaikan saat rapat bersama dengan dinas terkait," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi