SURABAYA - Dua mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya, Dyan Mazaya Samirah Khanza (Dyan) dan Adinda Dhea Ardhani (Dinda) dinyatakan lolos sebagai anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Keduanya resmi menjabat PPS setelah dilantik serentak bersama ratusan anggota dari kelurahan lainnya di Balai Kota, Surabaya, Selasa (24/1/2023).
Ini jadi pengalaman pertama mereka terjun menjadi penyelenggara pemilu. Bisa dibilang umur keduanya terbilang muda di PPS kali ini, yakni sama-sama baru berusia 20 tahun.
Dyan dan Dinda mengucap banyak syukur pasca mengetahui hasil akhir rekrutmen nama mereka ikut tercantum bersama orang-orang yang dinyatakan lolos.
"Alhamdulillah. Bisa bertugas di kepemiluan sekaligus belajar tentang pemilu secara langsung," ujar Dyan.
Mahasiswi semester 3 ini menuturkan, motivasi ia mendaftar PPS karena tergerak untuk mengaplikasikan semua ilmu akademis yang diperoleh di bangku kuliah.
"Secara struktural ini pertama kali saya berpartisipasi dalam pemilu tetapi sebelumnya saya ada pengalaman dalam kepanitiaan penyelenggara webinar tentang kepemiluan di kampus," ungkap perempuan asal Rungkut ini.
Jawaban serupa diutarakan Dinda, jika PPS pengalaman pertama ia berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu. Meskipun hampir tak sampai mendaftar karena batas waktu rekrutmen ditutup kurang beberapa hari lagi.
"Untuk pengalaman selama mendaftar agak terburu-buru karena emang waktunya kurang beberapa hari," jelas mahasiswi kelahiran Januari 2003 ini.
Setelah dilantik, keduanya bisa langsung bertugas sesuai tahapan yang sudah dijadwalkan KPU. Mereka berdinas di wilayah yang berbeda. Dyan di Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut. Sedangkan Dinda bertempat di Kelurahan Jemur Wonosari.
Sebatas informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya telah melantik 459 anggota PPS. Semuanya diminta sumpah dan janji akan bertugas secara jujur dan adil pada Pemilu 2024 mendatang.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi