SUARA INDONESIA

Menyimak Jam Spiritualitas Hati ala SMP Pius Cilacap

Satria Galih Saputra - 03 November 2023 | 19:11 - Dibaca 1.22k kali
Pendidikan Menyimak Jam Spiritualitas Hati ala SMP Pius Cilacap
Siswa SMP Pius Cilacap saat mengikuti pelajaran di sekolah. (Foto: istimewa)

CILACAP, Suaraindonesia.co.id - SMP Pius Cilacap menerapkan jam spiritualitas hati untuk siswa setiap minggunya di sekolah. Para siswa dilatih agar peduli, empati dan ramah kepada teman-temannya. 

“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA)," ungkap Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman, Jumat (03/11/2023). 

Menurut Thomas Sutasman, jam spiritualitas hati dilaksanakan seminggu sekali. Setiap kelas selama satu jam pelajaran. Tiap siswa diajak merefleksikan diri dan merefleksikan fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. 

“Untuk olah batin agar siswa lebih peduli dan empati pada diri dan sesamanya,” ujarnya.

Di samping itu, untuk mendukung program Sekolah Ramah Anak (SRA), pihak sekolah telah menyediakan fasilitas yang membuat anak nyaman untuk belajar maupun bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah seperti lingkungan yang bersih, fasilitas sekolah yang memadai, adanya CCTV dan lainnya. 

Pihak sekolah juga memberikan jam pada wali kelas masuk ke kelas masing-masing untuk memberikan pengarahan dan pendampingan kepada anak-anak. Lalu, membuka kesempatan bagi semua siswa untuk tidak takut berkomunikasi kepada guru bimbingan konseling (BK). 

"Yang saya tahu selama ini kan anak-anak takut ke situ jadi kami arahkan anak-anak untuk bagaimana curhat ke guru BK, siapa tau nanti dengan curhat ada penyelesaian, dan yang utama mereka didengarkan," lanjutnya. 

Menurut Thomas, sekolah ramah anak memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa, namun juga orang tua maupun masyarakat. Anak-anak, lanjut dia, tentu akan merasa nyaman selama di sekolah dan orang tua juga merasa aman. 

Selama ini, kata Thomas, tidak ada keluhan baik dari anak maupun orang tua mereka. Pihak sekolah juga membuka diri jika ada keluhan atau masukan dari orang tua. 

Thomas mengklaim hal ini menjadi tolak ukur keberhasilan SMP Pius Cilacap. "Karena ketika anak merasa nyaman dan senang di sekolah, itu tandanya kami berhasil mengimplementasikan program Sekolah Ramah Anak. Salah satu tolak ukurnya disitu," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, bahwa SMP Pius sebelumnya telah mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) tiga tahun lalu dan pada awal tahun 2023. 

"Kami sudah mendeklarasikan bersama bapak ibu guru, karyawan dan siswa karena ada peristiwa yang menjadi keprihatinan bersama di Cimanggu itu, dan kami juga mendeklarasikan juga untuk bagaimana perundungan tidak terjadi di sekolah itu kan sebenarnya salah satu bagian dari ramah anak," pungkasnya.  (*)


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya