GRESIK - Dua pelajar ditemukan tewas mengapung di Bendung Gerak Sembayat (BGS), Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Senin (28/9/2020). Kedua korban diketahui warga Lamongan.
Informasi yang dihimpun, korban ditemukan warga sekitar pukul 09.30 WIB pagi. Informasi itu kemudian menyebar ke warga yang lain.
Puluhan warga pun berdatangan ke lokasi. Ada pula yang lapor ke aparat kepolisian. Tidak berselang lama polisi dan warga mengevakuasi kedua korban.
Dari hasil indentifikasi, kedua korban diketahui bernama Alfian (15), Dusun Ngajaran dan Andre (15), Dusun Alang-alang, Desa/Kecamatan Karang Binangun, Kabupaten Lamongan.
Kepala Desa Karang Binangun, Sugianto menjelaskan, kedua korban keluar dari rumah pada hari Minggu (27/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka membawa sepeda motor honda beat. Pihak keluarga tidak mengetahui mereka berdua keluar kemana.
Hingga pukul 17.00 WIB tak kunjung kembali. Pihak keluarga berusaha mencari keliling kampung dan melalui grup watshapp. Tapi tak ada yang mengetahui.
"Jam 09.10 WIB saya sempat lihat CCTV memang arahnya kesini (BGS, Red)," ungkapnya.
Ditambahkan, bahwa keduanya adalah tetangga satu kampung. Hanya beda dusun. Mereka teman akrab. Dikenal tidak suka memancing.
"Tahunya tadi pukul 09.30 WIB saya dapat laporan dari warga kalau ada dua anak meninggal mengapung di BGS. Setelah kami cek ternyata benar kedua korban warga saya," pungkasnya.
Salah satu keluarga korban Aris menyatakan, jika memang ponakannya keluar tanpa pamit tujuan kemana. "Gak tau apakah jatuh atau gimana," ujar Aris, paman korban, Senin (28/9/2020).
Aris menyebut mengetahui kabar ponakannya ditemukan meninggal dari kepala desanya. "Tadi pak lurah datang kerumah dan menyampaikan kabar kalau Andre ditemukan mengapung di Bendung Gerak Sembayat," ujarnya saat di lokasi kejadian, Senin (28/9/2020).
Sementara Kanit Reskrim Polsek Bungah Aipda Dwi Rahmanto mengatakan, jika kedua korban sudah berhasil dievakuasi. "Penyebabnya masih dalam penyelidikan," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi