BANDUNG, Industri pertelevisian tanah air masih menjadi sarana promosi dan edukasi nomor 1, Untuk itu perlu adanya daya dorong dari berbagai pihak. Untuk terus mengembangkan potensi dan kearifan lokal dalam menyajikan tayangan-tayangan yang membangun.
Wakil ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Efendy mengatakan pihaknya akan terus mendorong dan mengawal seluruh program industri kreatif film, televisi dan animasi.
"Kami di DPR RI juga memantau dan mendorong, karya-karya kreatif yang dihasilkan di industri televisi. Mulai dari film karya anak bangsa, perkembangan televisi saat ini dan bahkan animasi-animasi yang sudah bermunculan di tv kita," kata Dede Yusuf usai menggelar Bimtek Kemenparekraf di Hotel Horison Bandung, Junat (27/11/2020).
Menurutnya, industri perfilman dan dunia pertelevisian harus bisa lebih kreatif dan memberikan edukasi serta hiburan kepada masyarakat agar bisa bertahan di masa pandemi covid 19 ini. Bahkan industri kreatif film, televisi dan animasi, bisa lebih bertahan, karena bisa mengembangkan ide kreatif dalam menyajikan siaran atau perfilman.
Komisi 10 DPR RI juga akan terus mendorong dan mengawal seluruh program industri kreatif film, televisi dan animasi. Agar seluruh program yang ada bisa berjalan optimal.
Dede Yusuf menambahkan, dukungan dan dorongan itu bertujuan agar seluruh program yang ada bisa berjalan optimal. Pasalnya, persaingan industri televisi juga saat ini cukup ketat, sehingga perlu adanya program-program bermutu dan baik.
"Konten-konten yang tersedia dalam industri televisi makin bersaing. Saya yakin para pelaku industri televisi sangat kreatif dalam menyalurkan ide dan gagasannya," kata Dede.
"Itu terbukti ya, seperti contoh tayangan animasi di kita sudah mulai banyak dan diminati warga masyarakat. Begitu juga perfilman tanah air, yang banyak mengangkat tema-tema sejarah yang sarat akan edukasi. Itu merupakan kekreatifan industri televisi saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Yosef, mengatakan jika dunia industri televisi perlu mendorong kearifan lokal untuk mengangkat potensi dan kekayaan budaya yang ada di setiap daerah.
"Saya kira kearifan lokal cukup penting ya untuk di up ke media. Tentu saja tujuannya bisa memperkenalkan potensi daerah masing-masing. Seperti halnya banyak kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Bandung," ujar Yosef.
Yosef menambahkan, untuk pengaplikasian di daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga akan lebih mengutamakan program sosialisasi melalui dunia animasi.
"Jadi kita akan mendorong promosi potensi yang ada disini melalui televisi. Karena televisi masih menjadi salah satu sarana promosi yang baik. Termasuk dalam mensosialisasikan program-program pemerintah," imbuhnya.
Namun begitu, lanjut Yosef, semua itu tak lepas dari ketersediaan anggaran yang memadai. Kadisparbud kabupaten bandung juga mengucapkan terima kasih banyak kepada komisi 10 dpr ri dalam hal ini dede yusuf. Serta kemenparekraf dalam hal ini dirjen film televisi dan animasi
Syaifullah, selaku Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf menyebut pihaknya turut mendorong peningkatan kualitas program TV.
"Industri per film-an dan dunia pertelevisian harus. bisa lebih kreatif dalam memberikan edukasi serta hiburan kepada masyarakat agar bisa bertahan di masa pandemi covid-19 ini. Saya yakin industri kreatif film, televisi dan animasi, bisa lebih bertahan, karena bisa mengembangkan ide kreatif dalam menyajikan siaran atau perfilman," beber Syaifullah.
Untuk itu, dukungan semua pihak tentu dibutuhkan.
"Ya, agar industri kreatif baik film, televisi maupun animasi semakin berkembang di Indonesia," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : |
Komentar & Reaksi