BLITAR - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Anggia Erma Rini mengajak para pemuda dan masyarakat Blitar untuk menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Anggia saat dirinya menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi empat Pilar Pancasila, Undang-undang 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang digelar di Aula Kecamatan Jatinom, Blitar, Kamis (18/3/2021).
Dikatakannya, anak muda memiliki spirit yang kuat, dalam menyerap hal-hal baik. Termasuk tentang empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Itulah kenapa, saya selalu undang anak-anak muda di sosialisasi empat pilar ini, agar mereka paham betul fungsi dari empat pilar tersebut dalam menjaga keutuhan bangsa," katanya.
Dikatakannya pula, anak muda yang memahami Pancasila dan UUD 1945 dengan baik, tidak akan mudah terpengaruh hal-hal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Juga tidak mudah terpapar paham radikalisme, ataupun ikut-ikutan pada tindakan radikal.
"Jika memahami Pancasila dan UUD 1945 dengan baik, anak muda akan lebih mencintai NKRI sebagai bentuk negara dan menjalankan falsafah Bhinneka Tunggal Ika dengan baik pula, sehingga kehidupan masyarakat lebih tenteram dan damai," katanya.
"Salah satunya, dengan membumikan empat pilar kebangsaan. Sebab, ini yang akan membentengi Indonesia dari aksi kelompok-kelompok yang ingin menggantikan ideologi Pancasila," lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, Politisi PKB ini berharap generasi muda bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
"Seharusnya dengan perkembangan teknologi, para pemuda bisa lebih mudah untuk mengembangkan potensi dalam negeri untuk go international. Bukan malah membuat berita hoax sehingga memecah belah bangsa," ucapnya
Selain itu, Anggia berharap dengan mudahnya teknologi dan informasi, jangan mudah terpancing isu-isu hoax dan hasutan ujaran kebencian di medsos.
Sebab lanjutnya, saat ini masyarakat memilih media sosial dalam mencari sumber informasi. Padahal tak sedikit informasi yang disampaikan di medsos itu hoax.
"Untuk itu masyarakat harus jeli dan paham mana berita hoax dan relity. Kalau ada media dan berita hoax segera ramai-ramai laporkan dengan bukti yang valid," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi