SUARA INDONESIA

Sering Alami Penundaan, Pemkot Surabaya Akhirnya Resmikan Jembatan Joyoboyo

Lukman Hadi - 01 May 2021 | 21:05 - Dibaca 2.30k kali
Peristiwa Daerah Sering Alami Penundaan, Pemkot Surabaya Akhirnya Resmikan Jembatan Joyoboyo
Jembatan Sawunggaling Joyoboyo di Wonokromo, Surabaya, baru saja diresmikan Pemerintah Kota Surabaya, Sabtu (1/5/2021). (Foto: Lukman/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menepati janjinya untuk meresmikan Jembatan Sawunggaling Joyoboyo, yang sebelumnya seringkali mengalami penundaan.

Sebelum akhirnya diresmikan Sabtu (1/5/2021) ini, sempat ada perkiraan bahwa peresmian Jembatan Sawunggaling Joyoboyo bakal ditunda lagi. Hal itu mengingat pernyataan Pemkot yang sebelumnya berjanji akan dilakukan peresmian pada Rabu (28/4/2021) lalu.

Selain jembatan, Pemkot  juga meresmikan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang jaraknya tidak jauh dari Jembatan Sawunggaling Joyoboyo, Wonokromo, Surabaya.

Dalam peresmian ini, sesuai janji Wali Kota Eri Cahyadi mengundang secara khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Diketahui bersama, jika Risma merupakan mantan Wali Kota Surabaya sebelum Eri.

"Sejarah tidak mungkin kita lupakan. Karena beliau yang hadir (Risma) adalah penggagas bagaimana Jembatan Sawunggaling terkoneksi dengan TIJ dan KBS," kata Eri dalam sambutannya, Sabtu (1/5/2021).

Menurut Eri sendiri, tujuan pembangunan jembatan ini dimaksudkan salah satunya guna mampu meningkatkan perekonomian warga di sekitar jembatan tersebut.

"Saya berharap ketika ini sudah terbangun, maka pergerakan komunikasi dan transportasi Surabaya bisa bergerak, UMKM juga bergerak, khususnya di Wonokromo," terangnya.

Sementara Mensos Risma menjelaskan, awal terbesit membangun Jembatan Joyoboyo untuk meminimalisir kemacetan di wilayah Wonokromo, yang mengkoneksikan akses parkir di TIJ dan kendaraan yang menuju arah Surabaya Barat

"Hal itu bertujuan untuk mendukung akses parkir pengunjung dan wisatawan di KBS. Sehingga diharapkan pula saat hari libur atau akhir pekan kemacetan di area KBS bisa berkurang," ungkapnya.

Dengan resminya status Jembatan Joyoboyo ini, diharapkan fungsinya bisa benar-benar optimal seperti maksud dan tujuan awal perencanaan pembangunnya. 

Sehingga jembatan yang digadang-gadang bakal menjadi salah satu icon baru di Kota Pahlawan ini tidak bernasib sama dengan Jembatan Suroboyo di Kenjeran, yang kini lebih sering ditutup setelah diresmikan pada 2016 silam.

Seperti yang diketahui, dalam proyek Jembatan Joyoboyo ini, Pemkot Surabaya mengeluarkan biaya sebesar Rp 39 M yang diambil dari APBD tahun 2020.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV