SUARA INDONESIA

Panggil Satgas Covid-19, DPRD Lamongan Minta Pencegahan Kembali Diperketat Sampai Tingkat Desa

M Nur Ali Zulfikar - 14 June 2021 | 20:06 - Dibaca 1.18k kali
Peristiwa Daerah Panggil Satgas Covid-19, DPRD Lamongan Minta Pencegahan Kembali Diperketat Sampai Tingkat Desa
Suasa hearing DPRD Lamongan dengan Dinas Kesehatan (foto: M. Nur Ali Zulfikar)

LAMONGAN - Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan, memanggil Satgas Covid-19 setempat, untuk rapat dengar pendapat (hearing), terkait perkembangan kasus terkonfirmasi positif yang semakin meningkat, di ruang di kantor DPRD Lamongan, Senin (14/6/2021).

Dalam kesempatan tersebut, para wakil rakyat mempertanyakan terkait kesigapan Satgas untuk menangani lonjakan kasus dari klaster hajatan di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo dan klaster pekerja Madura di Desa Bulumargi, Kecamatan Babat.

Imam Fadlli, anggota Komis D DPRD Lamongan mendesak agar Satgas kembali memperketat pencegahan sampai ke tingkat Desa, agar penyebaran bisa di kontrol.

"Saya lihat, setiap kali ada hajatan tidak ada Satgas yang datang untuk mendisiplinkan protokol kesehatan (prokes). Karena saat ini masyarakat sudah tidak memperdulikan penerapan prokes. Jadi kami minta setiap ada hajatan harus ada Satgas yang siaga, untuk memastikan prokes dijalankan," ujar sekretaris Fraksi Partai Gerindra ini.

"Jadi Satgas Desa yang terdiri dari Pemerintah Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas harus kembali tegas memastikan pelaksanaan hajatan sudah diterapkan jaga jarak, memakai masker dan ada tempat cuci tangan. Karena saat ini saya lihat hajatan tidak menerapkan itu," tambahnya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufik Hidayat mengatakan, klaster hajatan dan Madura sudah bisa dikendalikan, dengan taster, tracing dan treatment.

Total untuk warga yang terjangkit Covid-19 klaster Madura di Desa Bulumargi berjumlah 14 orang tersebut saat ini sudah dalam kondisi baik. Namun, saat ini mereka masih dirawat di Puskesmas Karangkembang, Kecamatan Babat.

"Penanganan maksimal terus kita lakukan, untuk klaster hajatan dan Madura sudah terkendali dengan aman. Kita pas mengetahui warga yang mengalami keluhan, tim langsung bergerak melakukan tes swab antigen terhadap mereka," klaim Taufik.

Namun faktanya, klaster hajatan di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, sudah merenggut 13 nyawa, dan 263 warga dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tes swab antigen maupun PCR.

Sehingga, masyarakat harus tetap waspada, dengan senantiasa menerapkan protokol kesesehatan secara disiplin dan ketat. Karena hanya itu yang dapat menekan penyebaran Covid-19.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV