TUBAN - Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Melakukan kunjungan ke Kabupaten Tuban untuk melakukan peninjauan atas temuan Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Hal ini juga dilakukan dalam rangka menindaklanjuti surat yang dikirim oleh penggiat sejarah Tuban.
Dalam peninjauan ini, BPCB Jatim juga didampingi oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban, yayasan Bratas Brawijaya Tuban, Karang Taruna Desa Gedongombo, dan Pemuda dari Teropong Sejarah Tuban.
Tim BPCB Jatim melakukan peninjauan di beberapa lokasi yang disebut-sebut memiliki nilai cagar budaya. Diantaranya Makam Wawar atau Mbah Nawang Murni yang berada di Gedongombo, Kecamatan Semanding. Kemudian di Cungkup yang ada di Desa Penambangan, serta ke Sumur Gedhe dan Sumur Kidul yang berada di Desa Kowang.
Ketua Yayasan Bratas Brawijaya Tuban, Aryanto mengatakan, persoalan tanah religi diwilayah Gedongombo yang ditinjau oleh para peneliti dari BPCB Jatim ini untuk membuka sejarah dan melestarikan budaya.
"Sekarang ini, yang sedang ditinjau adalah makam Mbah Nawang Murni. Katanya, disini memang banyak temuan-temuan sejarah," ungkap Aryanto kepada suaraindonesia.co.id di Gedongombo, Jumat (18/6/2021).
Aryanto yang saat itu ikut meninjau juga menjelaskan, tujuan dari BPCB Jatim kesini untuk melihat bagaimana bentuk bangunan tersebut.
Saat itu, pihaknya tidak tahu jika BPCB Jatim datang ke Tuban atas undangan siapa, namun kata Aryanto pemuda dari Karang Taruna yang membuat pemberitahuan kepada BPCB Jatim.
"Kalau soal sejarahnya disini, belum bisa diketahui dengan pasti, karena dihadapkan dengan tahun pertahun. Bahkan, saat saya masih kecil sudah berbentuk seperti ini," terang Aryanto.
Menurut Aryanto, makam Mbah Nawang Murni ada kemungkinan bersangkutan dengan makam Brawijaya.
"Mungkin beliau jaman dulu, garwo seri atau penganut abdi dalem Brawijaya," imbuhnya.
Masih kata Aryanto, karena melihat situasi perjalanan dari Brawijaya yang bertikai dengan putranya sendiri Raden Patah. Saat itu, Brawijaya lari ke Gunung Lawu, bertemu dengan Sunan Kali Jaga di hutan atas angin.
"Hutan atas angin ya disini, Gedongombo. Mangkanya, dari kami mempersilahkan untuk teman-teman Karang Taruna membantu mengangkat sejarah-sejarah yang ada disini," ungkapnya.
Saat disinggung soal hasil dari tinjauan tersebut, pihaknya masih menunggu keputusan atau kabar dari BPCB Jatim.
Sekedar informasi, kesimpulan dari BPCB Jatim, semua temuan yang telah ditinjau. ODCB yang menjadi prioritas yaitu di Atas Angin yaitu Makam Mbah Nawang Murni. Jika sudah masuk dalam prioritas maka ada kemungkinan akan di eskavasi untuk penggalian penelitian lebih lanjut. Pihak dari BPCB Jatim masih perlu mendiskusikan hal tersebut dengan pusat. (Diah/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi