TUBAN - Para pekerja seni di Tuban menggelar unjuk rasa di depan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Kamis (19/8/2021). Pasalnya, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak berpihak kepada pekerja seni.
Para pekerja seni menuntut pemerintah memberikan izin setelah hampir 2 tahun tidak bisa menggelar kegiatan seni karena pandemi Covid-19.
Mereka juga meminta segera menerbitkan peraturan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) dalam pemberlakuan izin kegiatan seni.
Selain itu, massa aksi juga menuntut mengeluarkan subsidi berupa bantuan kepada pekerja seni di Tuban.
Puluhan pekerja seni yang tergabung dalam Perkumpulan Pelestarian Seni Tuban (PPTS) ini menggelar orasi secara bergantian dan melakukan aksi teatrikal.
"Keluarga kami juga butuh makan, sedangkan kami tidak punya penghasilan. Kami sudah menyerah," kata Suyono, seorang pekerja seni dalam orasinya.
Massa aksi juga mengaku selama pandemi tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik sembako ataupun uang untuk menyambung hidup.
"Pak Bupati yang baik dan ganteng, tolong para seniman yang ada di Tuban. Mereka berjuang untuk melestarikan kesenian Tuban, ibarat makan garam kami sudah habis banyak dan kenyang garam," tegasnya.
Suyono menyebut, bahwa tahun 1975 sudah berkecimpung dalam dunia seni dan dirinya pernah dikirim ke tingkat Provinsi hingga Nasional untuk memperkenalkan kesenian di Tuban.
"Sejak pandemi Covid-19 motor satu saya jual, dan BPKB sudah masuk di bank. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pihaknya bergantung sama anak," ungkapnya.
Pantauan suaraindonesia.co.id dilokasi, setelah selesai melakukan orasi para pekerja seni diterima Pemkab dan melakukan audiensi. (irq/amj)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi