TUBAN - Di tengah kesulitan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19, belanja baju dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus dilakukan.
Kini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Tuban juga menganggarkan pengadaan baju dinas berbentuk kain batik nilai yang fantastis yakni sebesar Rp2.077.821.000 pada tahun 2021.
Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Tuban pengadaan baju dinas itu berupa kain batik dengan nilai pagu Rp2.077.821.000 dan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp.1.728.375.000.
Adapun pemenang tendernya adalah CV Mitra Karya yang beralamat di Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Harga penawaran diajukan sebesar Rp1.724.918.250. Setelah dilakukan negosiasi disepakati pengadaan tersebut menjadi Rp1.723.535.550.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dispendik Tuban, Witono membenarkan, adanya pengadaan baju dinas berbentuk kain batik di satuan kerjanya. Dirinya menyebut, bahwa pengadaan kain batik sebetulnya telah dianggarkan pada tahun lalu. Hanya saja terimbas refocusing dan kembali dialokasikan pada tahun 2021.
"Iya betul, saat ini sudah proses pengerjaan. Dimana sebenarnya pengadaan itu sudah direncanakan pada tahun 2019. Terus pada tahun 2020 anggaran di-refocusing semua. Kemudian pada tahun ini kembali dianggarkan," kata Witono, Jumat (27/8/2021).
Witono mengakui ada perubahan pengadaan dari awal perencanaan. Dimana pengadaan tersebut berbentuk baju dan bukan kain. Karena ada sekitar seribu orang yang meminta bahan kain dari jumlah pengadaan yang ada.
"Ketika rencana pengadaan itu muncul, ada seribu orang yang minta baju dinas batik itu berbentuk kain saja. Dan nanti mereka yang akan menjahit sendiri, sesuai permintaannya," ujarnya.
Untuk bahan, lanjut Witono, disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan sudah melakukan uji laboratorium.
"Sebelum kain itu jadi semua kita akan ambil sampel untuk kita cek laboratorium. Karena jangan sampai ketika sudah jadi semua, bahan tidak sesuai harapan," imbuhnya.
Dia menyebut, kain batik nantinya akan diberikan kepada sekitar 6.285 tenaga pengajar PNS dan non-PNS yang akan dipakai di antara hari Kamis, Jumat dan Sabtu.
"Kain batik akan diberikan sekitar 6.285 guru di Tuban terutama teman-teman GTT-PTT sebagai bentuk apresiasi kami," imbuhnya.
Selain itu, dalam Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) 2021 Dispendik juga menganggarkan 240 titik pembangunan sarana prasarana bagi siswa yang salah satunya adalah kamar mandi.
"P-APBD juga akan menyasar pada pembangunan bagunan sekolah yang rusak dan akan fokus dalam pemenuhan IT," ungkapnya.
Anggaran belanja kain batik di tengah pandemi itu sudah melalui proses evaluasi.
"Kalau dikatakan urgent iya bisa, andaikata tidak urgent juga bisa. Tapi kami sudah melakukan evaluasi dari APBD 2021," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi