SUARA INDONESIA

Kampung Wisata Bonsai di Jember Siap Sihir Wisatawan

Wildan Mukhlishah Sy - 19 September 2021 | 14:09 - Dibaca 3.25k kali
Peristiwa Daerah Kampung Wisata Bonsai di Jember Siap Sihir Wisatawan
Tanaman bonsai yang ada di Kampung Wisata Edukasi Bonsai, di Jalan Bengawan Solo, Kelurhan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Minggu (19/9/2021). (Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id)

JEMBER-  Pandemi Covid-19 yang mewajibkan masyarakat untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, ternyata juga memunculkan hobi dan kebiasaan baru, salah satunya adalah memelihara tanaman.

Yang sedang trend digandrungi hampir oleh semua kalangan saat ini, adalah memelihara tanaman kerdil atau bonsai.

Bagi masyarakat Jember yang sedang tergila-gila dengan tanaman mini ini, tidak perlu melangkah jauh ke daerah lain. Pasalnya Kabupaten Jember memiliki destinasi menarik yang patut dikunjungi untuk melengkapi hobi anda pada bonsai.

Tak jauh dari gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, terdapat sebuah lokasi yang disebut Kampung Wisata Bonsai. Tepatnya di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.

Di tempat ini, masyarakat bisa dengan mudah menemukan ratusan bonsai yang berbeda-beda, mulai dari jenis Bonsai Santegi, Bugenvil, Arabika, Beringin, Ileng-ileng, Mangrove, Asam, Sancang, Dewandaru, Delima dan Blueberry.

Bentuknya yang unik dan indah dengan komposisi serba mini, membuat wisatawan tak bisa melepaskan pandangan dari si kerdil ini. Selain itu, desain pot yang digunakan juga memberikan kesan yang semakin cantik dan menyihir pecinta bonsai untuk segera membawanya pulang.

Tanaman kerdil tersebut, bahkan terpajang rapi seperti pernak-pernik antik hampir di setiap rumah warga. Maka tak heran jika lokasi ini mendapat julukan surga bonsai di Jember dari pengunjung.

Kampung yang dikenal sebagai pusat pemeliharaan dan seni membonsai ini, belum lama digagas oleh Jember Bonsai Community (JBC) yakni sekitar bulan Juni 2021.

Sebelumnya masyarakat setempat hanya iseng membawa bonsai yang berasal dari tepian sungai atau kali dan meletakkannya di media tanam, untuk kemudian dipajang di depan rumah masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, ketertarikan terhadap bonsai mulai berkembang dan jumlahnya semakin banyak serta bervariasi. Sehingga mereka berinisiatif untuk membentuk komunitas JBC dan menjadikan kampungnya sebagai wisata edukasi bonsai yang dapat dikunjungi oleh masyarakat.

Tidak hanya dapat melihat keunikan bonsai, namun pengunjung yang datang juga bisa belajar bagaimana cara untuk merawat tanaman bonsai dengan baik, sehingga elok dan sedap dipandang mata.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua JBC Agus Prajitno, saat menemani wisatawan untuk berkeliling melihat keindahan tanaman di kampung wisata edukasi bonsai.

Menurutnya, meski tidak begitu rumit, namun pemeliharaan bonsai memerlukan kehati-hatian dan kesabaran. Bahkan harus mengetahui saluran nutrisi yang ada pada batang, karena jika tidak maka tanaman bonsai akan mudah layu dan mati.

"Memang harus sabar dan hati-hati, karena kita harus paham betul mau dibentuk seperti apa bonsainya. Bagian yang menyalurkan nutrisi dimana, ini harus diperhatikan agar tidak mudah mati," jelasnya.

Tak jarang JBC melaksanakan kegiatan belajar bersama, serta melakukan demo terkait cara pembentukan dan perawatan tanaman kerdil yang unik tersebut. Hal ini juga mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat sekitar.

"Alhamdulillah masyarakat sekitar ini sangat mendukung berdirinya kampung wisata bonsai, jadi kami persiapkan semuanya secara gotong royong. Nanti akan ada spot foto juga untuk yang berkunjung," lanjutnya.

Selain mempelajari seluk beluk tentang bonsai, pengunjung juga akan disuguhi dengan berbagai tanaman hias yang bertengger dengan rapi di rumah-rumah warga. Pemandangan seperti ini, tentunya akan membuat siapapun betah untuk berlama-lama tinggal.

"Tidak hanya bonsai, nanti disini kita juga ada berbagai macam tanaman hias. Seperti yang ada di rumah-rumah ini," imbuh Agus sambil menunjuk jajaran tanaman hias di salah satu rumah warga.

Sementara untuk harga perpohon bonsai, pengunjung sudah sah meminangnya mulai kisaran Rp 25 ribu sampai puluhan juta rupiah, tergantung pada umur, jenis dan kerumitan dari bonsai yang diinginkan.

Jadi bagi anda pecinta bonsai atau tanaman hias, Kampung Wisata Bonsai Jember ini bisa masuk dalam list kunjungan di akhir pekan.

Selain bisa menyegarkan kembali pikiran yang penat, anda juga mendapatkan ilmu baru tentang pemeliharaan dan perawatan tanaman bonsai.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV