SUARA INDONESIA

Imbas Konflik Internal di Puskesmas Cangkrep Purworejo, Karyawan Berharap Pimpinan Puskesmas Diganti

Agus Sulistya - 23 September 2021 | 12:09 - Dibaca 4.23k kali
Peristiwa Daerah Imbas Konflik Internal di Puskesmas Cangkrep Purworejo, Karyawan Berharap Pimpinan Puskesmas Diganti
Puskesmas Cangkrep yang berada di utara alun-alun Cangkrep Purworejo (foto: agus/suaraindonesia.co id)

PURWOREJO - Kasus permasalahan yang terjadi pada internal Puskesmas Cangkrep, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ternyata belum menemukan titik temu sampai saat ini.

BD salah satu karyawan Puskesmas Cangkrep saat ditemui mengatakan, selama kepemimpinan baru Dokter Nawang terjadi ketidakharmonisan, para karyawan dan ASN merasa tidak nyaman,  karena tidak ada komunikasi yang baik dan cenderung dipecah antar karyawan satu dengan yang lainnya.

"Dimana sosok pimpinan kami Doktor Nawang itu tidak komunikatif, tidak terkoordinasi dan terkesan memecah antar karyawan," ucapnya saat ditemui di Daerah Cangkrep, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (23/09/2021).

Lebih lanjut, BD mengungkapkan, terkait permasalahan yang terjadi di internal puskesmas cangkrep tersebut, dirinya bersama karyawan yang lain telah mengadu ke Dinas Kesehatan Purworejo, ke Sekda kemudian ke DPRD Purworejo namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari tindak lanjut permasalahan tersebut.

"Sampai sekarang belum ada tanggapan yang maksimal mas," ungkapnya.

Sementara itu, AM salah satu karyawan lain yang bekerja di Puskesmas Cangkrep mengungkapkan, terkait dana inafis nakes di Puskesmas Cangkrep memang diberikan tapi alur pemberiannya yang dirasa janggal oleh para karyawan.

"Jadi alur pemberianya dari Dinas Kesehatan itu dimasukan ke rekening orang yang ditunjuk dari Puskesmas, setelah itu dana dari rekening pemegang diambil kemudian diserahkan kepada bendahara. Setelah disetor kemudian diambil oleh Kapus (Kepala Puskesmas), kemudian dari Kapus nanti dibagikan kepada orang yang ditunjuk untuk dibagikan ke karyawan," ungkapnya.

AM menambahkan, jadi dari Kepala Puskesmas tersebut membentuk tim untuk membagi dana inafis nakes tersebut kepada karyawan.

"Untuk jumlah yang besar itu kita menerima tiga kali yaitu, dana pertama itu turun Rp 300 juta terbagikan Rp 175 juta dibulan mei sampai oktober 2020, dana kedua mendapatkan Rp 200 juta terbagikan Rp 125 juta pada bulan november sampai desember, kemudian dana turun ketiga mendapatkan Rp 315 juta yang terbagikan Rp 295 juta dibulan januari sampai juni 2021 yang diberikan kepada karyawan," imbuhnya.

Karena pemberian insentif tersebut tidak ada ketransparanan tentunya dirinya dan karyawan yang lain merasa kecewa.

"Kami berharap, pimpinan Puskesmas Cangkrep bisa segera diganti karena orangnya arogan, tidak transparan dan selalu menggunakan managemen konflik," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV