BANYUWANGI- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi, menemukan tiga orang ASN yang terdaftar aktif sebagai penerima bantuan sosial. Temuan ini terungkap setelah Tim Verifikasi Dinsos melakukan pengecekan ke lapangan.
Ketiga ASN ini tercatat sebagai penerima bantuan berupa Kartu Sembako atau yang dulunya disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka semua ASN dari tenaga pengajar (guru).
Kadinsos PPKB Henik Setyorini melalui Koordinator Daerah Program Sembako, Eli Sulis Tyorini menyampaikan, awalnya Dinsos menerima data dari BPK bahwa ada sekitar 18 orang penerima bansos yang terindikasi sebagai ASN.
"Setelah kita kroscek di lapangan bersama pendamping. Ternyata yang berstatus ASN itu ada 4 orang dan yang terima bansos BPNT ada dua orang. Sedangkan PKH satu orang," kata Sulis, Jumat (10/12/2021).
Dia menerangkan, sebelum menjadi ASN ketiganya sudah mendapat bansos. Status ASN kemudian didapat baru tahun 2021 ini. Begitu sudah jadi ASN data belum terhapus.
"Itupun ASN nya baru tahun 2021, yang satu awal tahun, dua lagi di pertengahan tahun. Jadi sebelum menerima bansos mereka bukan status ASN," ungkapnya.
Upaya selanjutnya Dinsos akan melakukan ke pusan melalui sistem agar bantuannya tidak dilanjut.
"Langkah selanjutnya kita edukasi, agar KPM (Keluarga Penerima Manfaat) nya untuk mengembalikan. Kita juga pelaporan ke pusat melalui sistem agar bantuannya di stop," pungkasnya.
Sebagai informasi data penerima bansos di Banyuwangi ada sebanyak 69.014 untuk penerima PKH dan 135.737 untuk penerima BPNT/sembako. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi